GKI Klasis Magelang
GKI Temanggung
Sejarah singkat
Sekitar tahun 1890 Pdt. Hortsman ditugaskan oleh Nederlands Gereformeerde Zendings Vereniging di Pekalongan dan dua tahun kemudian pindah ke Temanggung. Segera beliau membuka sebuah les sekolah di Gedung Kantil, Jl. Rumah Sakit. Sambutan masyarakat begitu besar dengan adanya sarana belajar ini, sehingga mendorong anak-anak Tionghoa untuk belajar dan mengenal Kristus. Beberapa waktu kemudian, Pdt. Hortsman dan sejumlah pengikutnya berpindah ke gereja Pantekosta dan pekerjaannya diteruskan oleh anaknya Horstman Jr. Sayang mutu sekolahnya makin merosot dan mengalami kemunduran.
Pada pihak lain, Pdt. A. Merkelijin dari Magelang mulai memberitakan Injil di Temanggung, yang dibantu oleh Bpk. R.M. Pringgosoemarto dan bertempat di rumah Bpk. Djiat, Jl. Pacar, lalu pindah ke Jl. Rumah Sakit. Selama tahun 1920-1935, dilakukan beberapa baptisan dan Pdt. A. Merkelijin berniat mengambil alih sekolah yang didirikan oleh Pdt. Hortsman, namun ditentang oleh anaknya. Syukurlah Sdr. Liem Cheh, seorang Kristen dari Magelang, membantu Pdt. A. Merkelijin membuka sekolah Kristen pada tahun 1932, yang bertempat dikompleks GKJ sekarang. Itulah Christelijike Hollands Chinese School yang berhasil mempunyai 240 orang murid dan 7 orang guru.
Berikutnya, KKR yang dilayani oleh Pdt.Dr. John Sung di Temanggung telah membakar semangat mereka untuk mengikut Kristus. Itulah sebabnya, diperlukan sebuah gedung gereja yang baru. Gedung itu berhasil dibangun dan diresmikan pada tanggal 13 Mei 1940 oleh Pdt. Idris Siswowasono dari GKJ Magelang dan secara bergantian dipakai bersama dengan GKJ Temanggung hingga tahun 1964. Pembangunan gedung gereja tersebut adalah juga berkat bantuan De Gereformeerde Kerk van Bandoeng.
Penaburan benih Injil berhasil menumbuhkan jemaat, sehingga pada akhirnya jemaat ini didewasakan pada tanggal 3 November 1943 dengan nama ‘Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee’ Temanggung. Sdr. Liem Ik Tjiang (Irawan T. salim) dipanggil sebagai Guru Injil jemaat itu pada tanggal 7 Juni 1944 dan melayani jemaat tersebut hingga 31 Maret 1951, karena kepindahannya ke Blora sebagai gantinya adalah Sdr. Oh Tjie Hap (Hadinugraha) yang dipanggil pada tanggal 9 Maret 1952 dan ditahbiskan pada tanggal 10 November 1953. Minatnya yang amat besar terhadap dunia pendidikan, sehingga beliau mengembangkan Sekolah Masehi sejak 1 Agustus 1953, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah dasar (dahulu Sekolah Rakyat) kelas VI termasuk juga pengembangan dan pengembangan gedung sekolahnya.
Kepindahan Pdt. Oh Tjie Hap (Hadinugraha) secara mendadak ke GKI Nusukan Solo, akibat hubungan yang kurang harmonis dengan pribadi Bupati Temanggung pada tahun 1975, cukup menggoncangkan jemaat. Namun demikian, kehidupan jemaat tetap berjalan normal karena bantuan GKI Magelang yang mengutus Pdt. Andreas Abdianto (Tjan Thian Nam) dan Ibu Liestiati (Lie Liang Nio) mengisi kekosongan pelayanan jemaat. Syukurlah, kehadiran Pdt. Silas Dwidjomaladya (Sie Tiang Tjwan), pindahan dari GKI Kediri, Jawa Timur dan diteguhkan pada tanggal 15 Januari 1976, memperlancar pelayanan jemaat GKI Temanggung. Kemudian, hadirlah Ibu Lily Dwi Aryani yang melayani selama sepuluh tahun (1978-1988) dan calon pendeta Sdr. Darmanto Lemuel, yang kemudian ditahbiskan pada tanggal 3 November 1993.
Jemaat GKI Temanggung terbeban untuk memberitakan Injil ke Kranggan, yang diawali dengan pelayanan Bpk. A. Budipranoto (Goei Joe Tian) kepada anak-anak Sekolah Minggu dengan menggunakan gudang arang milik Bpk. Tan Khoen Bik sejak tahun 1964. Kemudian, di sana berhasil dibangun gedung gereja yang diresmikan pada tanggal 21 November 1986. Berikutnya, pemberitaan Injil dilakukan ke Kandangan sejak 28 Oktober 1986, yang dirintis oleh Bpk. Anton Subagyo Cs, dengan menggunakan rumah Bpk. Triyono, Kedung Ngumpul, Kandangan, dan diresmikan sebagai pos PI.
Seiring dengan berjalannya waktu, GKI Temanggung semakin bertumbuh. Pada awal tahun 2003 GKI Temanggung membeli tanah di Kedungumpul untuk tempat ibadah. Bulan Januari 2003, Tim PI GKI Temanggung mengadakan PI ke desa Meteseh yang sudah sekian lama terbengkelai, dan mulai digalakkan kembali, dengan mengadakan kebaktian pertama di Meteseh pada tanggal 29 Februari 2004 di rumah Bpk. Purwito, sedangkan saat ini menggunakan rumah Bpk. Niti, sampai pada akhirnya di bulan Oktober 2005 GKI Temanggung berhasil membeli sebidang tanah di Meteseh untuk digunakan sebagai tempat ibadah.
Pendewasaan
3 November 1943Jadwal ibadah
Umum | 06.00; 08.30 |
Anak | 08.30 |
Remaja | 17.00 (Sabtu) dan 08.00 (Minggu) |
Pemahaman Alkitab | 18.00 (Kamis) |
Doa Pagi | 06.00 (Setiap hari) |
Statistik Anggota Jemaat
Sidi | Baptisan | ||
---|---|---|---|
Pria | Wanita | Pria | Wanita |
286 | 339 | 91 | 70 |
Total anggota jemaat | 786 |
Pendeta Jemaat
- Pdt. Darmanto Lemuel