Sejarah singkat

GKI Nusukan pada awalnya adalah sebuah proyek kerja sama GKI Sangkrah dan GKI Coyudan. Pada bulan Februari 1964 diadakan kebaktian yang bertempat di poliklinik Panti Waluyo Nusukan, yang dihadiri oleh sekitar 50 orang. Ternyata, pengunjung kebaktian makin bertambah sehingga pada Desember 1964 tempat kebaktian dipindahkan ke JL. Colomadu Utara 27, milik keluarga Bpk. Puspoatmadja, warga GKJ Nusukan.

Sakramen baptisan pertama dilakukan pada tanggal 20 Desember 1964 dan salah seorang yang telah dibaptis, yakni Sdr. Tan Ping An, menyerahkan rumahnya di Jl. Bonorejo Nusukan untuk dijadikan tempat kebaktian berikutnya. Dengan makin bertumbuhnya jemaat, maka dilayanilah kelompok katekisasi dan dibentuklah komisi-komisi. Kemudian, pada tahun 1971 jemaat memanggil Sdr. John Augustinus Prajogo (Go Gie Djiang) sebagai pengerjanya yang pertama. Selanjutnya, dibentuklah Panitia Gereja Gabungan Sangkrah, Coyudan dan Nusukan, yang terdiri dari Sdr. J.A. Prajogo, Sdr. Tan ping An, Sdr. Thio Khay San, Sdr. Tjan kie Tjwan, Sdr. Goei Sing Hiap dan Sdr. The Kwie Djoen.

Setelah dipertimbangkan dan dipandang layak, maka didewasakanlah jemaat tersebut, menjadi GKI Nusukan pada tanggal 1 maret 1973. Adapun susunan Majelis Jemaatnya yang pertama adalah Sdr. J.A. Prajogo (Ketua), Sdr. Goei Sing Hiap (Sekretaris), Sdr. Tjan Kie Tjwan (Bendahara), dengan anggota-anggotanya: Sdr. Serang, Sdr. Tan Ping An, Sdr. Hadiatmadja, Sdr. Hindarto, Sdr. Thio Khay San, Sdr. Ho Ik Kwan, Sdr. Lie Ik Giam, Ny. Siauw Thiam Tjing dan Sdri. Liem Kiong Nio.

Dengan kepergian Sdr. J.A. Prajogo untuk menerima penggilan GKI Sangkrah, hadirilah Sdr. Yosef P. Widyatmadja (Oei Ping Liang) pada Juni 1973 dan melayani hingga awal tahun 1975, karena beliau menerima penugasan di Yayasan Bimbingan Kesejahteraan Sosial (YBKS) Solo. Baru sejak tanggal 1 Juni 1975, Pdt. Hadinugraha (Oh Tjie Hap), yang sebelumnya melayani GKI Temanggung, hadir di GKI Nusukan dan diteguhkan pada tanggal 20 Juni 1975. Beliau melayani sampai pensiun pada tanggal 3 Agustus 1984.

Perkembangan yang pesat mendorong jemaat untuk mencari lahan, baik untuk gedung gereja, maupun untuk pastori. Kerinduan jemaat ini, dengan berkat Tuhan, terwujud ketika diperoleh sebidang tanah di sebelah Timur lapangan Prawit seluas 527 m². Di sanalah dibangun gedung gereja yang diresmikan penggunaannya pada tanggal 14 Desember 1978. Disusul kemudian pembangunan sebuah pastori yang dapat ditempati oleh keluarga Pdt. Hadinugraha pada bulan Oktober 1981. Terlebih lagi, pada tahun 1990, jemaat GKI Nusukan memperoleh tanah lagi, yang terletak di sebelah gedung gereja seluas 516 m², untuk pengembangan kegiatan jemaat.

Setelah Pdt. Hadinugraha pensiun, jemaat memanggil Sdr. Willy Darmawan Suselo dan ditahbiskan menjadi pendeta pada tanggal 28 September 1988. Akan tetapi, pada bulan Agustus 1989 beliau menerima panggilan untuk bertugas sebagai Sekretaris Umum YBKS. Karena adanya kekosongan gembala, dipanggillah Sdr. Tyas Rudjito pada Desember 1989 dan ditahbiskan menjadi pendeta pada tanggal 2 Februari 1993. Hingga kini jumlah anggota jemaat GKI Nusukan sekitar 500 orang dan anggota baptisan sebanyak 300 orang.