GKI Klasis Yogyakarta
GKI Prambanan
Sejarah singkat
Pos PI Prambanan dimulai atas prakarsa dr. Sugiarto Wibowo bersama Majelis Jemaat GKI Klaten pada tanggal 26 Maret 1981 dengan sebuah kebaktian di Balai Pengobatan Panti Waluyo, Prambanan. Pada kebaktian tersebut dihadiri oleh 12 orang, termasuk 2 anak baptisan. Selanjutnya, kebaktian diadakan dua bulan sekali, dan kemudian ditingkatkan menjadi setiap hari Minggu. Pada tanggal 12 Desember 1982, dilaksanakan baptisan sebanyak 8 orang dewasa, yaitu: Bpk. Y. Kuncoro, Ibu Priskila M. Kuncoro, Bpk. S. Suprapto, Ibu Mila Emawati, Ibu Indriati, Ibu Tini Lestari, Bpk. Liem You Sang, dan Ibu Miarsih, juga dilaksanakan baptis atas 5 orang anak, yaitu: Eko Prasetyo, Evi Meiyanti, Ariesta Chandra Nugroho, Priska Budi Hapsari dan Elisa, itulah buah-buah sulung jemaat GKI Prambanan.
Kegiatan Perayaan Natal 1983, yang dihadiri oleh jemaat dan simpatisan, dipakai sebagai kesempatan untuk membagi suka cita Natal dalam bentuk aksi sosial kepada tukang pos, penjaga palang pintu kereta api, dan tukang sampah. Selanjutnya pada tangal 23 Desember 1984 dilaksanakan baptisan atas diri Ibu Wong Kin San, Ibu Sriyati beserta kedua putrinya (Marwati dan Noni), dan Bpk. Daniel Ngadiono.
Perawatan rohani anggota jemaat dilakukan melalui Pemahaman Alkitab (PA) dan Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) yang dipimpin oleh Pdt. Iwan K. Kosasih. Berhubung Balai Pengobatan Panti Waluyo yang selama 4 tahun digunakan untuk tempat kebaktian terkena Proyek Taman Wisata Candi Prambanan, maka tempat kebaktiannya dipindah ke rumah Bpk. Y. Kuncoro di Jl. Piyungan – Prambanan. Syukur kepada Tuhan, karena atas karuniaNya, Majelis Jemaat GKI Klaten berhasil membeli sebidang tanah seluas 817 m2 di Kampung Koplak, Kebondalem Kidul, Prambanan untuk didirikan sebuah gedung gereja. Untuk keperluan itu, dibentuklah Panitia Pembangunan Gedung Gereja yang terdiri dari: Bpk. S. Suprapto (Ketua), Bpk. Budi Nugroho Sulaeman (Sekretaris), Ibu M. Kuncoro (Bendahara), Bpk. Yohanes Wahyudi (Pelaksana), Bpk. Sugiarto Wibowo (Anggota), Bpk. Matius Kuncoro (Anggota), Bpk. David Chandra (Anggota), dan Pdt. Iwan K. Kosasih (Penasehat).
Peletakan batu pertama dilaksanakan pada bulan September 1985, dan selesai pada tanggal 23 Desember 1985. Peresmiannya dilaksanakan oleh Camat Prambanan, yaitu Bpk. Drs. Effendi Slamet. Dalam kesempatan itu pula dilaksanakan Perayaan Natal yang dihadiri oleh jemaat dan para tamu undangan. Selanjutnya jemaat bertumbuh dengan bertambahnya anggota-anggota jemaat baru. Untuk itu, maka pada tanggal 15 Oktober 1990 Majelis Jemaat GKI Klaten memanggil Sdri. Rachel Wahyu Prihatini untuk melayani Bajem Prambanan selama satu tahun. Setelah itu, pada tanggal 21 April 1992 dilaksanakan pentahbisan atas diri Drs. Soegeng Daryadi sebagai pendeta GKI Klaten, khususnya untuk pelayanan Bajem Prambanan. Sehubungan dengan panggilan jemaat di Australia, Pdt. Iwan K, Kosasih dan keluarga meninggalkan jemaat GKI Klaten dan Bajem Prambanan pada tanggal 16 Januari 1993.
Selanjutnya, untuk melengkapi kebutuhan pelayanan jemaat, dibentuklah Panitia Pembangunan Aula, yang terletak di samping gedung gereja. Pembangunan ini dinulai pada bulan Juli 1993, dan selesai awal Desember 1993. Setelah pembangunan aula selesai, langsung dipakai untuk Perayaan Natal pada hari peresmiannya, yaitu pada tanggal 21 Desember 1993, dengan pengguntingan pita oleh Bpk. Djoko Sudibyo.
Pada akhirnya, pada tanggal 28 November 1996, GKI Klaten Bajem Prambanan didewasakan menjadi GKI Prambanan. Adapun susunan Majelis Jemaat yang pertama adalah: Pdt. Soegeng Daryadi, Pnt. S. Suprapto, Pnt. M. Kuncoro, Pnt. Yohana Adijaya, Pnt. Hendrik Ch., Pnt. L. N. Joko Susilo, Dk. Abednego Kuncoro, Dk. Istiyar, Dk. Mukardani, dan Dk. Sofia Yosefien.
Setelah melayani di GKI Prambanan selama 5 tahun, pada tahun 2001 Pdt. Sugeng Daryadi menerima panggilan pelayanan GKI Pamitran, Cirebon. Atas kepindahan Pdt. Sugeng Daryadi, maka otomatis GKI Prambanan mengalami kekosongan gembala. Sampai pada penghujung tahun 2006 ini, GKI Prambanan masih bergumul untuk mendapatkan gembala yang baru. Dengan kekosongan gembala tersebut, maka GKI Prambanan dilayani olegh Pendeta Konsulen, tercatat para pendeta yang menjadi Pendeta Konsulen GKI Prambanan adalah: Pdt. John Then pada tahun 2001 – 2002, Pdt. Yusak Endra Widyapranawa pada tahun 2002 – 2004, dan Pdt. Budi Santoso Marsudi pada tahun 2004 -2006.
Walaupun GKI Prambanan belum memiliki gembala lagi setelah kepergian Pdt. Sugeng Daryadi, namun GKI Prambanan telah mempersiapkan sebuah rumah pastori yang saat ini sedang dibangun di atas sebuah tanah seluas 540 m2 di samping gedung gereja, yang pembangunannya dimulai pada bulan November 2005.
Seiring dengan berjalannya waktu, GKI Prambanan juga sempat mengalami musibah, yaitu gempa yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006, yang membuat beberapa bagian gedung gereja dan rumah pastori yang sedang dalam proses pembangunan mengalami kerusakan. Namun, berkat kasih karunia dari Tuhan, banyak sekali bantuan yang mengalir datang dari jemaat-jemaat GKI lain, sehingga gedung gereja pun bisa dibangun kembali, bahkan menjadi lebih indah dari semula. Dari sini GKI Prambanan bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut, yaitu “bencana membawa berkat”.
Saat ini, GKI Prambanan mulai menata kehidupan berjemaatnya kembali, tercatat sampai penghujung tahun 2006 ini anggota jemaatnya berjumlah 153 orang. Suatu jumlah yang tidak banyak, namun jemaat ini tetap harus melanjutkan kehidupan berjemaatnya di tengah-tengah segala keterbatasannya.
Pendewasaan
28 November 1996Jadwal ibadah
Umum | 07.00; 09.00 |
Umum Minggu V | 08.00 |
Anak | 09.00 |
Remaja-Pemuda | 17.00 (Sabtu) |
Persekutuan Komisi Dewasa | 18.30 (Kamis minggu ke-II) |
PA | 19.00 (Kamis IV & V) |
Statistik Anggota Jemaat
Sidi | Baptisan | ||
---|---|---|---|
Pria | Wanita | Pria | Wanita |
39 | 52 | 89 | 76 |
Total anggota jemaat | 256 |
Pendeta Jemaat
- Pdt. Yuniar Kartika Hapsari
Bakal jemaat
- -
Pos
- -