GKI Klasis Semarang Timur
GKI Cepu
Sejarah singkat
Bermula pada tahun 1943, di rumah Ny. Frans (Siek Bian Nio) diadalkan persekutuan doa yang dihadiri oleh Bpk. Haulussi, Bpk. Oei Poo yam, Bpk. Ram talimbekas, Bpk. W.G. Tambingon dan Ny. Frans sendiri. Persekutuan ini berjalan secara rutin di rumah ny. Frans. Sebagai pedagang batik yang sering pergi ke Blora, Ny. Frans meminta dukungan dari THKTKH Blora dan Pdt. Liem Thiam Ik tergerak hatinya untuk melayani persekutuan doa tersebut. Persekutuan doa itu pun berkembang, sehingga diikuti oleh sekitar 15 orang. Sejak saat itu terbentuklah badan Pembantu Majelis (Panitia Pertama) yang melayani Pos PI di Cepu, yang terdiri dari dua orang saja, yakni Bpk. Handoyo Yahya dan Bpk. Tuati.
Kendati jumlah jemaat ini masih sedikit, namun mereka telah memenuhi persyaratan pendewasaan, sehingga dilangsungkanlah kebaktian pendewasaan pada tanggal 11 Juni 1972 yang dilayani oleh Pdt. Jahja Dwidjo Soetopo dari GKI Blora.
Kerinduan jemaat untuk mendapat sebuah tempat ibadah yang lebih memadai dikabulkan Tuhan yaitu, berupa sebuah rumah di Jl. Stasiun kota No 7 dan 9 yang dapat dipakai untuk kumpulan persekutuan doa, kendati untuk sementara no 9 masih dipakai untuk usaha tukang cukur. Meskipun begitu sertifikat tanah tersebut, masih harus diusahakan dan tanah itu berhasil dibeli dengan harga Rp. 750.000,-. Hal ini dilaksanakan oleh Panitia Pembangunan GKI Cepu yang dibentuk pada tanggal 17 Oktober 1977 dan diketuai oleh Bpk. Ir. B.P. Simanjuntak. Selanjutnya dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja GKI Cepu oleh Bapak Pembantu Bupati K. Dh. T.II Blora di Cepu pada tanggal 1 April 1979. Pembangunan itu dilakukan dengan melewati 4 tahap yakni pembangunan gedung gereja yang selesai pada tanggal 24 Desember 1983, pembuatan pagar halaman dan pintu yang selesai tahun 1984, pembuatan ruang Sekolah Minggu dan berlanjut dengan pembuatan 2 kamar mandi/WC. Pembangunan selesai dan diresmikan oleh Bapak Pembantu Bupati K. Dh. T.II Blora pada tanggal 8 September 1987.
Sejak dewasa, GKI Cepu merindukan kehadiran seorang pendeta. Mula-mula Sdr. Tanto Pratikno yang melayani sebagai guru injil, namun berakhir pada tahun 1973. Kemudian mereka berhasil menahbiskan Sdr. Paulus Sardjono sebagai pendeta jemaat, namun sayang beliau dipanggil menjadi Sekretaris Umum Sinode GKI Jawa Tengah dan meninggalkan Cepu. Kemudian, berturut-turut Sdr. Jakobus Tandiampang, Sdr. Marthen Djary, Sdr. Hendro Susanto dan akhirnya Sdr. Jafet Ferdinan Tatuwo yang berhasil ditahbiskan pada tanggal 11 Juni 1992.
Untuk meningkatkan sarana fisik pelayanan bagi kebutuhan jemaat, dibentuklah Panitia Pembangunan dengan tugas untuk membangun sebuah pastori dan gedung serba guna. Adapun peletakan batu pertamanya dilaksanakan pad tanggal 11 Juni 1996 oleh Pdt. Jafet Ferdinan Tatuwo dan Bapak Ir. T.B. Sitorus, Kepala Pertamina E.P. Cepu. Pembangunan tersebut selesai dan diresmikan pada tanggal 20 November 1997. Kini GKI Cepu beranggotakan sebanyak 201 orang.
Pendewasaan
11 Juni 1972Jadwal ibadah
Umum | 07.00; 17.00 |
Anak | 09.00 |
Remaja-Pemuda | 18.00 (Sabtu) |
Dewasa | 17.00 (Sabtu Minggu II & IV) |
KUL | 16.30 (Kamis Minggu II & IV) |
Pemahan Alkitab | 17.00 (Rabu) |
Latihan Paduan Suara | 19.00 (Selasa) |
Persiapan Kebaktian | 18.00 (Jumat) |
Statistik Anggota Jemaat
Sidi | Baptisan | ||
---|---|---|---|
Pria | Wanita | Pria | Wanita |
80 | 128 | 40 | 28 |
Total anggota jemaat | 276 |
Pendeta Jemaat
- Pdt. Lie Thien Siang
Bakal jemaat
- -
Pos
- -