GKI Klasis Yogyakarta
GKI Adisucipto
Sejarah singkat
Majelis Jemaat GKI Gejayan memulai Pos Pekabaran Injil (PI) Adisucipto pada Ibadah Minggu 13 Juni 2004 di Hotel Quality, Jl. Adisucipto No. 48 Yogyakarta. pos PI ini menjadi pengganti Pos PI Cik Di Tiro yang ditutup satu bulan sebelumnya. Setelah berjalan beberapa waktu lamanya, aktivitas Pos PI Adisucipto di Hotel Quality sempat terhenti akibat peristiwa gempa bumi Yogyakarta pada Sabtu, 27 Mei 2006. Ibadah Minggu ditiadakan selama tiga minggu berturut-turut menunggu proses renovasi Hotel Quality selesai.
Tidak lama setelah renovasi Hotel Quality selesai, Pos PI Adisucipto terus mengalami pertumbuhan yang positif. Rata-Rata kehadiran jemaat di Ibadah Umum berkisar 70-80 orang/ minggu dan Ibadah Sekolah Minggu berkisar 20-30 orang/ minggu. Jumlah kehadiran melonjak hingga berkisar 500 orang pada perayaan Natal dan berkisar 200 orang pada Perayaan Paskah.
Selanjutnya pada tahun 2009, Majelis Jemaat GKI Gejayan meneguhkan empat orang Penatua untuk melayani di Pos PI Adisucipto. Mereka adalah Bapak Irwan Setiono sebagai koordinator, Bapak Henry Feriadi, Bapak Budi Hartono, dan Bapak Helder Sihombing. Peneguhan keempat Penatua tersebut berlangsung di GKI Gejayan. Fokus utama Pos PI Adisucipto adalah pekabaran injil di kawasan Timur Kota Yogyakarta.
Pos PI Adisucipto melayani satu kali Ibadah Umum dan satu kali Ibadah Gabungan Sekolah Minggu setiap Minggu pukul 09.00 WIB. Diawali keberadaannya, Majelis Jemaat GKI Gejayan menunjuk Ibu Inawati sebagai Koordinator Sekolah Minggu untuk Pos PI Adisucipto. Tahun 2010, Pos PI Adisucipto juga membuat pelayanan khusus untuk Kelas Remaja dibawah Koordinator Ibu Yefi Kristina. Keduanya mengembangkan pelayanan anak dan remaja dengan semangat yang tinggi walau dengan sarana terbatas. Nuansa persekutuan semakin terasa dengan adanya Paduan Suara Melody Kasih dan Ensemble Anak Suara Ananda. Dua kelompok yang kerap berkolaborasi mengisi pujian dalam beberapa Ibadah khusus seperti saat Natal dan Paskah.
Perjalanan GKI Gejayan Pos PI Adisucipto memasuki babak baru setelah proses pembelian tanah seluas 1.580 meter persegi di Jl. Solo KM 10,5 Berbah pada Februari 2010. Proses pencarian baru untuk Pos Adisucipto menjadi perjuangan yang tidak mudah. Ada beberapa tempat yang sempat dirasa sesuai untuk membangun tempat ibadah namun terkendala banyak hal. Tanah di Jl. Solo KM 10,5 Berbah merupakan alternatif kelima dan Puji Tuhan akhirnya Pos PI Adisucipto memiliki tempat Ibadah sendiri. Ibadah perdana di Gedung Pos PI Adisucipto berlangsung pada Minggu, 4 April 2010 yang bertepatan dengan Perayaan Paskah yang dilayani oleh Pdt. Paulus Lie.
Proses sosialisasi kepada warga sekitar mulai berlangsung pada Juni - Juli 2010 dan manuai reaksi yang beragam. Peristiwa erupsi Gunung Merapi Oktober 2010 menjadi momen penting karena Gedeung Pos PI Adisucipto difungsikan menjadi pos penampungan warga terdampak selama kurang lebih 1,5 bulan. Setidaknya ada 300 orang yang tertampung di Pos PI Adisucipto. Mereka berasal dari Dusun Banteng, Cangkringan dan sekitarnya. Hubungan yang baik terus diupayakan terjalin dengan masyarakat di sekitar Pos PI Adisucipto. Program pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kerja sama dengan Ibu-Ibu PKK dan Kelompok Budi Daya Perikanan (lele). Kerjasama lainnya juga menjangkau Kelompok Kesenian Campursari dan program bakti sosial seperti mengadakan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis. Pos PI Adisucipto terus berupaya bersinergi dan menjadi terang yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar gereja.
Tahun demi tahun berlangsung dalam perlindungan Kristus. GKI Gejayan mempercayakan Pdt. Ratna Indah Widhiastuty sebagai pendeta pendamping Pos PI Adisucipto pada periode 2010-2012, Pdt. Paulus Lie pada periode 2012-2013, dan Pdt. Hadyan Tanwikara pada periode 2013-2015, dan kembali didampingi oleh Pdt. Paulus Lie pada akhir 2015 hingga saat ini.
Menyadari karakter Jemaat yang sedikit berbeda dengan GKI Gejayan, kegiatan pembinaan di Pos PI Adisuciptosemakin dikembangkan ke arah pembinaan untuk seluruh anggota keluarga. Menyesuaikan kondisi Pos PI Adisucipto kemudian dibentuklah Persekutuan Pemuda, Persekutuan Wanita, dan Persekutuan Doa. Selain itu juga ada kegiatan kebersamaan yang melibatkan seluruh anggota keluarga pada momen-momen khusus.
Pos PI Adisucipto mendapat kesempatan untuk berubah menjadi Pos Jemaat Adisucipto di usia yang ke 10 tepatnya 14 Juni 2014. Jumlah Kemaatnya terus bertambah. Rata-rata total kehadiran dalam Ibadah Minggu berkisar 250 orang/ minggu - termasuk didalamnya Ibadah Sekolah Minggu dan Pra Remaja dan meningkat menjadi 350 orang pada saat Paskah dan 500 orang pada saat Natal. Tidak hanya melakukan kegiatan Ibadah bagi Jemaat, beberapa kegiatan juga dilakukan di luar gereja bersama dengan masyarakat sekitar.
Setelah hampir 2 tahun menjadi Pos Jemaat - Majelis Jemaat GKI Gejayan mengupayakan peningkatan status Pos Jemaat Adisucipto menjadi bakal Jemaat Adisucipto. Setelah melewati Pelawatan BPMSW dan BPMK akhirnya disetujui untuk meningkatkan Pos Jemaat Adisucipto menjadi Bakal Jemaat Adisucipto. Ibadah Pelembagaan berlangsung pada Jumat, 12 Februari 2016. Jumlah rata-rata kehadiran Jemaat dan simpatisan dalam Ibadah Minggu berkisar 250-300 orang/ minggu dan meningkat pada ibadah khusus seperti Paskah, Natal, dan lainnya.
Karena penyertaan Tuhan, Bakal Jemaat Adisucipto semakin berkembang dari berbagai aspek. Oleh karenanya mulai 2017, Badan Pemimpinan Bakal Jemaat Adisucipto dan Majelis Jemaat GKI Gejayan mulai mempersiapkan diri untuk melangkah ketahapan selanjutnya, yaitu menjadi Jemaat Dewasa. Setelah seluruh syarat terpenuhi, Proposal Pendewasaan Bakal Jemaat Adisucipto pun dikirimkan ke BPMS, BPMSW dan BPMK. Dan akhirnya pada 28 Agustus 2017, Bakal Jemaat Adisucipto menerima Perlawatab dari BPMS, BPMSW dan BPMK. Hasil dari pelawatan ini mengharuskan Majelis Jemaat GKI Gejayan untuk memperlengkapi beberapa data tambahan. Hingga pada 12 Maret 2018 diadakan kembali Pelawatan yang kedua. Hasil dari pelawatan ini BPMS memberikan rekomendasi peningkatan status Bakal Jemaat Adisucipto menjadi Jemaat Adisucipto. Kini dalam usia ke 14 tahun - pada hari ini Rabu 1 Agustus 2018 - Bakal Jemaat Adisucipto (GKI Adisucipto). Menjadi sebuah Jemaat yang selalu Bertumbuh Dalam Rancangan Damai Sejahtera Allah.
Pendewasaan
1 Agustus 2018Jadwal ibadah
Umum | 09.00; 17.00 |
Sekolah Minggu | 09.00 |
Remaja | 09.00 |
Pemuda | 18.00 |
Statistik Anggota Jemaat
Sidi | Baptisan | ||
---|---|---|---|
Pria | Wanita | Pria | Wanita |
Total anggota jemaat | 0 |
Pendeta Jemaat
- Pdt. Agatha Khalis Wibisono Putra
Bakal jemaat
- -
Pos
- -