GKI Klasis Semarang Timur
GKI Rembang
Sejarah singkat
Sejarah jemaat GKI Rembang pada umumnya mirip dengan sejarah jemaat-jemaat GKI Jateng di pantai Utara Jawa Tengah. Semula penginjilan dilakukan kepada warga Tionghoa dan kebaktian pertama kalinya diadakan pada tanggal 8 Maret 1953 di rumah keluarga Bapak Yohanes Harywong, Jl. Diponegoro 56, Rembang, yang dilayani oleh Pdt. Tan Ik hay (Iskak Gunawan), dari THKTKH Salatiga. Ada sekitar 10-15 orang dewasa dan anak-anak yang hadir. Selama setahun persekutuan kecil ini diadakan dan pengunjungnya makin bertambah , sehingga pada tanggal 12 Februari 1954 tempat kebaktiannya dipindahkan ke rumah keluarga Bapak Oei Boen Hwat, Jl. Dr. Wahidin 16 Rembang.
Kemudian datang guru Injil Liem Thiam Ling yang melayani jemaat kecil itu selama setahun (1954) dan digantikan oleh guru Injil Kho Oen Liang yang berdomisili di Lasem. Jemaat juga menerima pelayanan Bapak Pdt. R.S. Poedjosoewito dari GKJ Rembang. Karena tempat kebaktian terasa sempit, maka sejak tanggal 4 November 1956, jemaat memperoleh pinjaman kelas di SD Kristen, Jl. M.H. Thamrin 1, Rembang. Disusul kemudian, pada tanggal 3 Juli 1960, jemaat GKI Rembang diperkenankan untuk menggunakan gedung gereja Taman Kartini, yakni gedung GKJ Rembang.
Sebagai cabang jemaat GKI Karangsaru Semarang, pada tanggal 12 Oktober 1965, jemaat GKI di Rembang dan jemaat GKI di Lasem didewasakan dengan nama GKI Rembang-Lasem, yang disusul dengan pembentukan Panitia GKI Juwana pada tanggal 7 November 1965. Berikutnya, dipanggillah 2 (dua) orang hamba Tuhan, yakni Sdr. Andrew Lucius Bhintarto (Lauw Bian Hoo) dan Bapak Paulus Tanoewidjaja (Tan Po Djwan), yang kemudian ditahbiskan pada tanggal 26 Juli 1966 dengan penempatan Pdt. A.L. Bhintarto untuk jemaat Rembang, sedang Pdt. Paulus Tanoewidjaja untuk jemaat Lasem. Pada tanggal 2 januari 1971, Pdt. A.L. Bhintarto menerima panggilan GKI Pekalongan.
Sesuai dengan Akta Persidangan XXXV Majelis Klasis GKI Klasis Semarang tanggal 2-4 Agustus 1971, kedua jemaat kembar itu dipisahkan pada tanggal 23 Juli 1971, namun Kebaktian Pendewasaannya baru terlaksana pada tanggal 13 Agustus 1971, di GKI Rembang pk. 10.00 WIB. Setelah itu cabang jemaat GKI Juwana berada di bawah asuhan GKI Lasem.
Beberapa tahun setelah kepindahan Pdt. A.L. Bhintarto silih berganti, datang dan pergi para pengerja gereja mulai dari Ibu. Mulia Lesmiati Wijaya, Bapak Budi Nugroho Sulaiman, Bapak Daniel Haryono, Pdt. Em. Tjeng Tjin Sing, Bapak Yusak Naftali (Oh Tjeng Hwat), Bapak Nathanael Suharono, Pdt. Em. Paulus Tanoewidjaja, Bapak Baoenarto, sampai akhirnya Bapak Sony Kristiantoro, yang memulai pelayanan pada tanggal 14 April 1994.
Sementara itu, gedung gereja di Taman Kartini yang selama ini dipergunakan juga mengalami perubahan dan perbaikan. Karena itu, tempat kebaktiannya dipindahkan ke rumah keluarga Bapak Oei Ing Pien, Jl. Pierre Tendean 7, yang merupakan tempat kebaktian yang ke-5. Sebenarnya, kerinduan untuk mempunyai tempat kebaktian telah diwujudkan ketika pada tanggal 1 Januari 1973 Majelis Jemaat membentuk Panitia Pembangunan Gedung Gereja. Panitia tersebut membeli sebidang tanah di Jl. Dr. Wahidin 32, kelurahan Tasikagung, yang disusul dengan peletakan batu pertama pada tanggal 25 januari 1976 dan diresmikan pada tanggal 15 Desember 1976 dalam sebuah kebaktian yang dilayani oleh Pdt. Petrus Hardjopranoto. Selanjutnya, kebaktian perdana dengan menggunakan gedung gereja itu, terlaksana pada tanggal 19 Desember 1976, yang dilayani oleh calon pendeta Daniel Haryono. Berikutnya, Sdr. Sony Kristiantoro ditahbiskan pada tanggal 17 September 1997 dan pelayanannya kepada jemaat berlangsung hingga kini.
Pendewasaan
13 Agustus 1971Jadwal ibadah
Umum | 07.00; 17.00 |
Anak | 09.00 |
Remaja | 17.30 (Sabtu) |
Pemahaman Alkitab | 18.00 (Kamis) |
KUL | 17.00 (Kamis II) |
Doa Pagi | 05.00 (Rabu) |
Statistik Anggota Jemaat
Sidi | Baptisan | ||
---|---|---|---|
Pria | Wanita | Pria | Wanita |
61 | 76 | 27 | 25 |
Total anggota jemaat | 189 |
Pendeta Jemaat
- Pdt. Albert Alresto Pandiangan
Bakal jemaat
- -
Pos
- -