GKI Klasis Purwokerto
GKI Purworejo Klampok
Sejarah singkat
Usaha Pekabaran Injil di Purwareja Klampok sudah dirintis sejak tahun 1940 untuk membawakan kabar baik bagi para keturunan Tionghoa meskipun saat itu sudah ada GKD (Gereja Kristen Djawa) yang bahkan ada anggota keturunan Tionghoa yang berasal dari Bukateja (4 km dari Purwareja Klampok) yang berbakti di sana. Perintisan Pekabaran Injil mulai serius dilaksanakan ketika Bapak Yakobus Wongso Kenongo (seorang guru) yang merangkap Guru Injil, bekerja di GKD pada tahun 1941.
Kedatangan Pdt. Isbandi dengan segala ketekunannya akhirnya menghasilkan sebuah persekutuan tahun 1953 yang diadakan di rumah Bapak Oey Tik Goey. Tahun 1954 banyak orang Tionghoa yang menerima Injil. Banyak pendatang baru yang menetap di Purwareja Klampok, tertarik dengan ajaran Kristen. Warga keturunan Tionghoa merasakan kesulitan berbakti menggunakan bahasa Jawa, sehingga pada tanggal 27 Februari 1954 Majelis GKD mengadakan jam kebaktian sendiri menggunakan Bahasa Indonesia di rumah Bapak The Thiam Siong. Peresmiannya dihadiri oleh Pdt. P. Van Vliet dan Pdt. Go Eng Tjoe (dari GKI Purwokerto).
Karena kesibukan Pdt. Isbandi yang menumpuk, baik di GKD, mengajar di sekolah, maupun mengasuh persekutuan yang baru lahir, maka disepakati menyerahkan pengelolaan persekutuan ini kepada gereja Tionghoa terdekat. Pada tanggal 12 Juli 1954, pada usia 5 bulan, sang bayi kecil ini diserahkan kepada GKI Purbalingga untuk dirawat dan dibesarkan. Pembinaan selanjutnya ditangani oleh Pdt. Kho Im Liong (Pdt. Imam Kosasih, ayahanda Pdt. Iwan Kosasih).
Tanggal 6 September 1954, tempat kebaktian pindah ke rumah milik keluarga Liem Swie Bing yang terbakar pada masa revolusi dan masih tersisa dindingnya. Rumah ini (yang kini menjadi pastori GKI Purwareja Klampok) direnovasi dengan swadaya jemaat Purwareja Klampok sebesar Rp. 18.425,55- tanpa mengandalkan bantuan dari pihak lain termasuk gereja induk (GKI Purbalingga). Baptisan pertama diadakan pada tanggal 19 Desember 1954 yang dilayani oleh Pdt. Kho Im Liong sejumlah 11 orang, terdiri dari 8 orang baptis dewasa dan 3 orang anak-anak. Data tahun 1969, terdapat 18 anggota pria dan 43 anggota wanita dan terdiri dari 61 orang dewasa dan 26 anggota baptisan dengan pengunjung rata-rata 75 orang.
Tanggal 1 Juli 1970, Sdr. Sardius Kuntjara, S.Th. dipanggil dan ditugaskan di GKI Purwareja Klampok yang pada tanggal 5 Juli 1973 diteguhkan menjadi pendeta pertama dan melayani sampai 31 Januari 1977. Tanggal 31 januari 1977, Tuhan mengirim Sdr., Matius Wimartono Wyanto, S.Th. Setelah melewati proses yang cukup panjang, tanggal 17 Mei 1978, jemaat GKI Purwareja Klampok didewasakan. Tanggal 21 Oktober 1980, Sdr. M.W. Wyanto, S.Th. ditahbiskan menjadi pendeta ke dua sampai September 1989 untuk studi lanjut mempersiapkan menjadi dosen STT Duta Wacana. Sdr. Untung Irwanto, S.Th. yang dipersiapkan sebagai Capen sejak 1988, mengisi kekosongan ini sampai tahun 1989 karena pindah ke Surabaya. Tuhan tidak diam, tanggal 1 Juni 1990, dikirimNya Sdr. Agus Wiyanto, S.Th. untuk melayani di ladangnya, yang kemudian ditahbiskan menjadi pendeta ke tiga di GKI Purwareja Klampok pada tanggal 1 Oktober 1991. Karena harus melayani di GKI Cinere, maka GKI Purwareja Klampok kembali tidak memiliki seorang pendeta. Setelah kurang lebih empat setengah tahun, Tuhan mengirim seorang hamba-Nya, Sdr. Dahlia Vera Aruan pada tahun 2001, yang setelah mengalami proses cukup panjang, akhirnya ditahbiskan pada tanggal 15 Oktober 2003.
Pendewasaan
17 Mei 1978Jadwal ibadah
Umum | 06.00; 16.30 |
Remaja | 08.00 |
Anak | 08.00 |
Statistik Anggota Jemaat
Sidi | Baptisan | ||
---|---|---|---|
Pria | Wanita | Pria | Wanita |
50 | 56 | 131 | 185 |
Total anggota jemaat | 422 |
Pendeta Jemaat
- Pdt. Barmen Brevis Lumbantoruan
Bakal jemaat
- -
Pos
- -