GKI Klasis Purwokerto
GKI Kebumen
Sejarah singkat
Sekitar tahun 1924 di Kebumen telah hadir Christelijke Hollands Chinese School dan salah seorang gurunya Antheeunisse bersama istrinya melakukan pelayanan kerohanian kepada orang Tionghoa. Sejak waktu itu terbentuklah sebuah pos PI yang beraliran gereformeerd. Kelompok ini mengadakan persekutuan dalam bahasa Belanda di GKJ Kebumen, baru beberapa tahun berikutnya dalam bahasa Melayu dan menginduk ke THKTKH Ngupasan Yogyakarta.
Pada tahun 1938 THKTKH Yogyakarta mengutus Bapak Yap Tjoei San membantu jemaat kecil dengan anggotanya sekitar 15 orang. Sayang beliau pada tahun 1942 kemudian pindah ke kota lain dan baru setahun kemudian Klasis Yogya menyetujui untuk mengutus Sdr. Tan Hok Sing (S. Tandiowidagdo) sebagai guru Injil di tengah jemaat Kebumen. Sejak saat itu, tempat kebaktian dipindahkan ke rumah dr Jo Bwan Hie di kompleks Rumah Sakit Zending, Jl. Setasiun dan dibentuk Panitia gereja yang terdiri dari dr Jo Bwan Hie, Sdr. Kwik Djoen Hok, Sdr. Tan Tiang Hien dan Sdr. Oei Soen Djien. Jumlah anggotanya pun meningkat menjadi 23 orang dan dibentuk pula perkumpulan pemuda Kristen dengan nama Tsing Nien Pu Tao Hwee.
Ternyata jemaat Kebumen juga membuka Pos PI di kota-kota lain yakni di Prembun di rumah Ny Hoo Pik Biauw; di Kutowinangun di rumah Ny Ong Ting San; di Karanganyar di rumah Sdr. Oei Soen Djien dan di Gombong di rumah Sdr. Tjie King Han.
Pada tahun 1947 terjadi Agresi Belanda I yang menyebabkan orang-orang Tionghoa mengungsi ke daerah lain. Praktis tak ada lagi orang Tionghoa di Kebumen, sehingga selama 6 tahun tak ada kebaktian bagi orang Tionghoa. Baru pada bulan Desember 1953 atas prakarsa Sdr. Panudju diadakan kebaktian Natal dan kebaktian ini menjadi awal berkumpulnya kembali jemaat Kebumen setelah masa pengungsian. Kemudian disusul dengan kebaktian-kebaktian setiap hari Minggu dan jemaat Kebumen menginduk ke THKTKH Kutoarjo. Tempat kebaktiannya berpindah-pindah dari rumah keluarga Khoe Djie Tiok ke gedung sekolah Masehi. Jemaat Kebumen baru dapat beribadah di tempat yang tetap ketika berhasil membangun rumah ibadahnya di Jl. Kolonel Sugiono 24, Kebumen pada tahun 1967. Kemudian pada tahun 1959 jemaat Kebumen menginduk ke jemaat GKI Purworejo, begitu pula jemaat Gombong yang sebelumnya menginduk ke GKI Purwokerto.
Pada tanggal 1 Oktober 1963 jemaat GKI Purworejo memanggil Sdr. Liem Ie Tjiauw, yang ditugaskan untuk mengembangkan jemaat Kebumen dan Gombong dengan bertempat tinggal di Kebumen. Setahun kemudian pada tanggal 16 September 1964 beliau ditahbiskan sebagai pendeta di GKI Cabang Gombong. Dengan kehadiran seorang pendeta, jemaat makin maju dan jumlah anggotanya bertambah. Sayang pelayanannya berakhir pada 10 September 1969, karena beliau menerima panggilan Gereja Gereformeerd, Jl. Pregolan Bunder 38, Surabaya.
Selanjutnya, Tuhan mengutus Pdt S.K. Tanuwidjaja, yang sebelumnya melayani GKI Sokaraja, menjadi pendeta jemaat Kebumen pada tahun 1971. Pada masa itu, Ibu S.K. Tanuwidjaja mengembangkan Sekolah Taman Kanak-kanak yang telah dirintis oleh Bapak Markus Djuanda, Bapak Judana Budhi Santosa dan Pdt J.S. Probosukmono menjadi TK/SD Kristen `Penabur' dan Ibu S.K. Tanuwidjaja menjadi Kepala Sekolahnya. Perkembangan pendidikan sekolahnya begitu baik, sehingga NEM para muridnya dapat dibanggakan. Bahkan pernah mengirim salah seorang muridnya bernama Ronald Sukwadi ke Jepang pada tahun ajaran 1991-1992 berkat keberhasilannya memenangkan bidang studi IPA tingkat nasional.
Pada tanggal 7 Pebruari 1980, jemaat GKI Kebumen didewasakan dengan Majelis Jemaatnya yang pertama : Pdt S.K. Tanuwidjaja, Pnt. Surya Gandataruna, Pnt. Soepadmo, Pnt. Tumpak Marpaung, Pnt. Darmadi Prasetio, Pnt. Hadi Siswanto, Pnt. Ny Bektiani Panudju, Pnt. Ny Sumanto, Pnt. Ny Ibrahim Djajaseputra, Diaken Ny Sudarto, Diaken Ny Purwodihardjo dan Diaken Anasih. Bersamaan dengan pendewasaan GKI Kebumen, diserahkan cabang jemaat GKI Gombong dan untuk melayani jemaat tersebut dipanggil Sdr. Andreas Gunawan Priyono. Namun pelayanan beliau berakhir pada tahun 1982. Menyusul Sdr. Kuntoro Jayaputera dipanggil untuk melayani jemaat Gombong per tanggal 1 Juli 1989. Pada tanggal 25 September 1990, Bajem Gombong didewasakan menjadi GKI Gombong, sehingga pelayanan jemaat Kebumen dapat diarahkan ke pos PI di Kutowinangun.
Sehubungan dengan emeritasi Pdt S.K. Tanuwidjaja pada tahun 1982, ditetapkan Pdt M.W. Wyanto dari GKI Purwareja Klampok (1982-1984) dan Pdt J. S. Kristsuana dari GKI Kutoarjo (1985-1994) sebagai konsulennya. Jemaat memanggil Sdr. Peter Christianto Wijaya yang melayani jemaat GKI Kebumen dari tanggal 1 Juni 1987 hingga September 1990. Dengan demikian, untuk jangka waktu yang cukup lama jemaat tidak mempunyai pendeta sampai ketika Sdr. Maryanto Budi Tanaya ditahbiskan sebagai pendeta jemaat pada tanggal 28 Maret 1994.
Pendewasaan
7 Februari 1978Jadwal ibadah
Umum | 06.00; 16.30 |
Remaja/Anak | 07.30 |
Statistik Anggota Jemaat
Sidi | Baptisan | ||
---|---|---|---|
Pria | Wanita | Pria | Wanita |
Total anggota jemaat | 0 |
Bakal jemaat
- -
Pos
- -