Mazmur 119:97-104; Bilangan 11:1-9; Roma 16:17-20
Selamat hari Selasa
Perjalanan di padang gurun adalah ujian ketaatan umat kepada Tuhan, dan dalam bacaan hari ini ditunjukkan bahwa begitu sulitnya umat mentaati perintah Tuhan. Yang pertama bersungut-sungut tentang perjalanan mereka (Bil. 11:1-3) lalu tentang makan (Bil.11:4-9). Dalam dua hal itupun Tuhan tetap bersabar dan memberikan tuntunan. Padahal seperti kata pemazmur: menuruti Firman Tuhan, perintah Tuhan adalah yang terbaik (Mzm. 119:97-100), menyukakan mereka. Mazmur 119:103-104 (TB) Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. Hidup taat dan setia hanya kepada Tuhan jugalah yang patut kita lakukan dalam hidup mengikut Tuhan. Karena itu Paulus mengingatkan kepada jemaat di kota Roma tentang hal ini. Roma 16:17-18 (TB) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya. Ketidaktaatan menjadikan umat hanya mementingkan diri sendiri. Paulus menguatkan supaya jemaat taat hanya kepada Tuhan dan Firman-Nya dan meneguhkan mereka. Roma 16:19-20 (TB) Kabar tentang ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat. Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Jadi, mari kita pun selalu taat kepada Tuhan.
Doa:
Gereja dan masyarakat bekerja sama menghadapi masalah lingkungannya.