Mazmur 27; Mazmur 118:26-29; Matius 23:37-39
Selamat hari Sabtu.
Rumah Tuhan adalah dambaan bagi umat mereka bisa berdiam di sana. Dalam Mazmur 27 dikatakan; Mazmur 27:4-5 (TB) Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu. Dan juga dalam Mazmur 118: Mazmur 118:26-27 (TB) Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN. TUHANlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah. Dua bacaan Mazmur mengingatkan Tuhan adalah tempat perlindungan yang dapat dipercaya, dan betapa menyenangkannya hidup dalam terang kasih Tuhan.
Namun sayang, kehadiran-Nya ditolak oleh umat yang akan diselamatkan-Nya. Karena itu Dia menangisi mereka yang tidak mau percaya. Sambil memandang ke arah Yerusalem dengan Bait Allah berdiri megah di atasnya; Matius 23:37-39 (TB) "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"
Akankah kita percaya dan mempercayakan hidup ita kepada Tuhan? Ataukah kita membuat Dia kembali menangis karena dalam hidup kita justru melupakan Dia.
Doa:
Keluarga yang berbagi bercerita.