Yl. 3: 9-21; Mat. 24: 29-35
Bagaimanakah Tuhan itu? Apakah Dia adalah Tuhan yang semata-mata menghukum umat atas kesalahannya? Tentu tidak. Ada masanya Allah mengingat mereka dan memberikan damai sejahtera kepada umat-Nya. Bahkan Dia sendiri yang berperang bagi Israel. Yoel 3:16-18 (TB) TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. "Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.
Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim. Tuhan tidak hanya berperang. Dia juga menghadirkan kesejahteraan bagi umat-Nya.
Kapankah itu? Kepada Israel, Tuhan meminta mereka untuk bersiap-siap sambil menanti pertolongan-Nya. Kesiapan diri itu penting. Bahwa menunggu bukan berarti pasif/ tidak melakukan apa-apa. Menunggu berarti dengan tetap percaya kepada Tuhan dan tetap berjaga-jaga menyambut-Nya. Inilah juga yang ditekankan Tuhan Yesus ketika menguraikan tentang akhir zaman. Tak ada satupun yang tahu kapan Dia datang untuk yang kedua kalinya. Yang perlu : Matius 24:32 (TB) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Mari kita pun tetap menjaga iman percaya kita dan terus berjaga-jaga dalam hidup.