GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

SETIA KARENA DIA SUDAH SETIA

Terpublikasi Wed, 04 Oct 2017   

oleh:

Yer. 2: 14-22; Kol. 2: 16-23

"Siapakah aku?" Merupakan sebuah pertanyaan tentang identitas kita. Bukan hanya sekedar nama, namun berupa segala keberadaan kita. Tuhan murka dengan segala perbuatan Israel yang suka memberontak dan berubah setia dari Tuhan. Karena itu Tuhan bertanya: Yeremia 2:14 (TB)  Adakah Israel itu budak atau anak budak? Maka mengapa ia menjadi rampasan? Prilaku Israel dipertanyakan karena Tuhan sudah begitu rupa menjadikan Israel milik kepunyaan-Nya namun nyatanya Israel tidak menjadi umat yang baik;

Yeremia 2:20-22 (TB)  Sebab dari dahulu kala engkau telah mematahkan kukmu, telah memutuskan tali pengikatmu, dan berkata: Aku tidak mau lagi diperbudak. Bahkan di atas setiap bukit yang menjulang dan di bawah setiap pohon yang rimbun engkau berbaring dan bersundal. 
Namun Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon berbau busuk, pohon anggur liar! Bahkan, sekalipun engkau mencuci dirimu dengan air abu, dan dengan banyak sabun, namun noda kesalahanmu tetap ada di depan mata-Ku, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Kesetiaan kepada Tuhan yang telah setia bukankah itu yang mestinya menggerakkan hidup kita sebagai umat milik kepunyaan-Nya. Undangan ini tidak hanya diberikan kepada orang Israel tetapi juga kepada kita, orang beriman. Karena itu nasehat Paulus kepada jemaat Kolose yang bingung dengan ajaran orang-orang yang merasa lebih rohani lalu mengajarkan ajaran-ajaran yang berbeda dengan berita Injil, Paulus menasehati:

Kolose 2:18-19 (TB)  Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi, sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya. 

Jadi, percayalah dan percayakan hidup kita hanya kepada Tuhan. Setialah dalam setiap langkah hidup kita kepada-Nya.