Ayub 14: 1-14; Mazmur 31: 2-5, 16-17; 1 Petrus 4: 1-8; Matius 27: 57-66
Mari menghayati hari Sabtu Sepi.
Di hari Jumat Tuhan Yesus dikuburkan. Harapan para murid bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias terkubur bersama tubuh Tuhan Yesus di kubur. Itulah pandangan murid-murid karen: Ayub 14:10-12 (TB) Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?
Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering, demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap, mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya. Itulah pandangan pada umumnya tentang kematian.
Ketika kita mengalami duka, bukankah itu yang kita nyatakan?
Kematian Tuhan Yesus, apalagi kubur Tuhan Yesus dijaga menyatakan ketidakmungkinan (Mat. 27 : 57-66). Bukankah hidup ini kadang seperti itu? Seakan tanpa harapan. Pemazmur mengajak kita tak putus harapan; Mazmur 31:1-2 (TB) Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (31-2) Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, (31-3) sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!
Dan yakinlah: pertolongan Tuhan pasti nyata (Maz. 31 : 16-17). Karena itu penulis kitab Petrus menyampaikan: 1 Petrus 4:7-8 (TB) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
Marilah kita selalu mengingat hal ini.
Doa :
Keluarga yang saling menjaga supaya mencegah persebaran cobid dengan patuh kepada protokol kesehatan.