GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

HAMBA TUHAN

Terpublikasi Mon, 15 Apr 2019   

oleh:

Yesaya 42 : 1-9; Mazmur 36 : 5-11; Ibrani 9 : 11-15; Yohanes 12 : 1-11

Selamat hari Senin.

Siapakah hamba Tuhan itu? Seperti apakah hamba Tuhan itu? Secara sederhana hamba Tuhan diartikan "dia yang melakukan perintah Tuhan", dan itu bisa siapa saja, namun secara khusus itu menunjuk kepada Tuhan Yesus. Lalu, apa yang dilakukan oleh hamba Tuhan?
Yesaya 42:1-4 (TB)  Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. Sebenarnya pada bagian selanjutnya Yesaya mengingatkan: Israel juga adalah hamba Tuhan. Mereka diminta membawa kabar baik; Yesaya 42:6 (TB)  "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, namun, apakah ini kemudian terjadi? Dalam sepanjang sejarah Israel kita bisa membaca bagaimana mereka -umat Israel- justru lebih banyak memberontak kepada Tuhan, bahkan menduakan Tuhan dalam hidup mereka.
Yesus adalah hamba Tuhan untuk memyelamatkan dunia. Di minggu terakhir hidup-Nya, Yesus sudah tahu saat-Nya sudah dekat. Dia akan menghadapi masa-masa yang paling sulit dalam hidup-Nya di dunia. Yesus sudah mendekati Yerusalem, dan itu artinya Yesus di masa-masa menjelang saat yang menentukan. Dia tahu apa yang akan terjadi padanya. Yohanes 12:1-3 (TB)  Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Perbuatan Maria yang meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu (yang menurut Yudas harganya 300 dinar) bagi Yudas membuang uang dengan sia-sia. Namun Tuhan Yesus mengingatkan: Yohanes 12:7-8 (TB)  Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."Maria memberi suatu pengingatan hari penguburan Yesus. Itu yang justru tidak dilakukan oleh para murid. 

Paulus mengingatkan dua peran Kristus Yesus sekaligus; sebagai Imam Besar dan korban yang sempurna. Ibrani 9:11-12 (TB)  Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, — artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, — dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Dengan pengorbanan-Nya maka dunia diselamatkan, dan pengharapan bagi dunia. Ibrani 9:13-15 (TB)  Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. 

Jadi, Yesus Kristuslah Hamba Tuhan yang setia sampai akhir menjadi hamba yang dengan setia menjadi pelaksana apa yang dikehendaki oleh Bapa; memberi keselamatan bagi dunia.

Doa:
Jadikan aku hamba Tuhan yang meneladan kepada Kristus Yesus, hamba Tuhan yang sejati.