Pengkotbah 1:1-11; Markus 10 : 17-22
Selamat hari Sabtu.
Pengkotbah mengingatkan bahwa di dunia ini terjadi hubungan sebab akibat dan siklus kehidupan. Semua sudah ketahuan akibatnya, dan semua akan kembali lagi. Itulah dunia. Karena itu pengkotbah menyebutnya "sia-sia". Pengkhotbah 1:9-10 (TB) Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
Kalau semuanya monoton seperti itu, tidak ada yang baru, apakah lalu manusia tidak perlu melakukan apa-apa?
Tidak berbuat apa-apa itu jikalau kita sudah putus asa dengan dunia ini, dengan hidup ini; adakah kita?
Tentu tidak. Kita tahu bahwa hidup ini ada yang mengatur, dan Tuhan mengatur jalan dan langkah hidup kita. Dialah yang di atas langit; Dialah yang mengatasi matahari. Pertanyaan orang yang mendapati Tuhan Yesus adalah pertanyaan semua orang: Markus 10:17 (TB) Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Namun, semua orang juga gagal dengan jalan yang sama; Markus 10:22 (TB) Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Fokusnya bukan karena dia kaya. Fokusnya adalah (sebagaimana diterangkan Tuhan Yesus): hidupnya melekat kepada harta. Banyak orang mendengar Tuhan, belajar tentang Tuhan, tahu jalan Tuhan namun enggan melakukannya karena masih melekat kepada keduniawiannya. Kita sudah mendengar apa yang Tuhan nyatakan: Markus 10:21 (TB) Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Tanggalkan keduniawian kita. Percaya bahwa Tuhan akan memberikan pemeliharaan kepada kita; mencukupkan kebutuhan kita.
Doa:
Memohon supaya Tuhan selalu mengingatkan : pemeliharaan Tuhan sehingga mempercayakan hidup kepada-Nya.