Amsal 13 : 1-12; Roma 5 : 12-6 : 2
Selamat hari Kamis.
Siapakah orang yang berbahagia di dunia ini? Banyak orang berpendapat -dan juga melakukannya- bahwa kebahagiaan bisa didapat dengan uang, jabatan, kedudukan, kekayaan. Dan setiap hari kita menyaksikan bagaimana orang berusaha memenuhi hasratnya itu, bahkan dengan mengabaikan norma, etika dan kebenaran dalam hidup. Apapun bisa dikorbankan untuk meraih uang, jabatan, kedudukan, kekayaan dalam hidupnya.
Lalu, apakah mendapat bahagia? Sementara, ya. Apakah seterusnya? Bukankah orang yang mengejar itu semua tidak akan pernah merasa puas jika belum menjadi yang "utama"? Dan, ketika menjadi yang utama, puaskah? Oleh karena dosa maka itulah yang dikejar oleh manusia. Roma 5:12 (TB) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Nasehat penulis kitab Amsal mengingatkan: Amsal 13:5-6 (TB) Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri. Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa. Sebahagia apapun juga orang yang menghalalkan segala cara untuk meraih apa yang duniawi, lebih bahagia orang yang mengandalkan Tuhan dan mempunyai kebenaran, dan bukankah itu dibuktikan oleh banyak orang?
Dan bersyukurlah bahwa Tuhan sudah memberikan kasih karunia dalam Tuhan Yesus untuk memberikan keselamatan kepada dunia; Roma 5:17-18 (TB) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Oleh karena itu, mari kita pelihara kebenaran dalam hidup kita sehingga kita tetap dan terus menjadi orang-orang yang berbahagia. Karena itu nasehat Paulus tentang kehidupan orang benar (orang yang dibenarkan): Roma 6:1-2 (TB) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Mari kita hidupi kebenaran dalam Kristus senantiasa.
Doa:
Di tengah godaan mampu untuk hidup dalam kebenaran dalam Tuhan Yesus.