GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

TUHAN YANG TAK BERUBAH SETIA

Terpublikasi Mon, 16 Jan 2017   

oleh:

Yes. 48 : 12 – 21; Mat. 9 : 14 – 17

Selamat pagi.

Di masa yang sulit dalam kehidupan, kita seringkali menganggap Tuhan tidak peduli, bahkan ingkar dengan janji setia-Nya. Bahkan kita menjadi marah kepada-Nya. Padahal, bukankah Tuhan menyatakan: Yesaya 48:12 (TB)  "Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan engkau Israel yang Kupanggil! Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian! Tuhan tak pernah mengingkari hakekat diri-Nya sendiri. Dia yang berjanji kepada kita, manusia untuk menjadikan kita umat milik kepunyaan-Nya, Dia pasti menepatinya. Dan bukankah itu yang bisa kita simak dalam Alkitab? Bukankah itu yang juga kita alami dalam hidup kita setiap hari?

Oleh karena itu hidup kita mestinya mencerminkan hidup yang percaya bahwa Dia, Tuhan bersama dengan kita sepanjang hari kehidupan kita.
Ketika ditanya tentang mengapa murid-Nya tidak menjalankan (tata cara) puasa (Yahudi), maka jawab Tuhan Yesus;Matius 9:15 (TB)  Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Yesus tidak menolak latihan rohani berpuasa. Yang Yesus tolak adalah keribetan menjalankan tradisi yang njlimet dan rumit. Mengapa? Karena mempelai laki-laki yaitu Yesus sendiri bersama dengan mereka. Sekarang kita percaya: Tuhan beserta kita. Dia tetap Tuhan yang sama; dulu, kini dan nanti. Dan Dia bersama dengan kita. Jadi berimanlah yang kuat dan teguh, tetap percaya dan bersukacita karena Dia, Tuhan adalah setia.

NB: Tata cara puasa Yahudi adalah urut-urutan ritual puasa yang diatur sedemikian rupa untuk menjadi aturan ketat dan sebatas seremonial. Jadi bacaan  Mat. 9: 14-17 bukan bicara tentang puasa dalam arti latihan rohani untuk menahan diri dengan tidak makan dan minum.