Mazmur 115; Ezra 9: 5-15; Yohanes 16: 16-24
Selamat hari Rabu.
Tuhan itu mengasihi kita, umat-Nya. Kasih-Nya tidak tergantung apa yang kita lakukan. Sekalipun umat tidak setia, Tuhan itu setia dalam setiap apa yang Dia lakukan. Mengingat kasih setia Tuhan kepada umat-Nya sejak dahulu kala, Ezra merasa malu dan tak mampu untuk menengadah kepada Tuhan (Ez. 9 : 6) karena begitu Tuhan mengasihi. Bahkan yang sudah memberontak, melawan kepada - Nya tetap diselamatkan dan diberi perlindungan. Di tengah doa pengakuan dosanya, Ezra bersyukur karena kesabaran Tuhan kepada umat-Nya. Sebenarnya kita sebagai umat tidak bisa berpisah dari Tuhan. Dialah sumber hidup dan kehidupan kita, umat-Nya. Karena itu ketika Tuhan Yesus berkata Ia akan pergi dari mereka, para murid merasa gelisah karena mereka tidak tahu apa yang dimaksud Tuhan Yesus. Maka Tuhan Yesus menerangkan: Yohanes 16:22-23 (TB) Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Kepergian Tuhan Yesus kepada Bapa untuk mempersiapkan segala sesuatu, dan kepergian-Nya kepada Bapa untuk memberikan jaminan.
Jadi, mari kita hidup selalu berpaut kepada Tuhan karena Dialah sumber hidup dan kehidupan kita.
Doa :
Pemerintah yang masih mengusahakan pemenuhan vaksin bagi masyarakat.