Mazmur 119:113-128; 1 Samuel 19:8-17; Markus 6:45-52
Selamat hari Rabu.
Amarah yang dipelihara menjadikan manusia mempunyai dendam. Itulah yang terjadi jika kita menumpuk kemarahan demi kemarahan. Itulah yang terjadi kepada Saul. Baru saja ia berjanji kepada Yonatan untuk berbuat baik kepada Daud, namun ketika kemarahan itu muncul lagi, Saul berusaha membunuh dia namun Tuhan menyelamatkan Daud dua kali (1 Sam. 19:8-17). Tuhan adalah pokok pertolongan umat-Nya, seperti yang dikatakan pemazmur; Mazmur 119:114-117 (TB) Engkaulah persembunyianku dan perisaiku; aku berharap kepada firman-Mu. Menjauhlah dari padaku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku. Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku. Sokonglah aku, supaya aku selamat; aku hendak bersukacita dalam ketetapan-ketetapan-Mu senantiasa. Ketika Tuhan Yesus melihat murid-murid-Nya kepayahan mendayung di tengah angin sakal, Tuhan Yesus hadir. Markus 6:48-50 (TB) Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut! "Tuhan selalu menjadi sumber pertolongan umat. Adalah kita percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan, atau seperti para murid; Markus 6:51-52 (TB) Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Tuhan sudah memberi banyak bukti kuasa-Nya, tidakkah kita mau percaya?
Doa:
Bersyukur untuk orang – orang yang mau melayani.