oleh: Pdt. Agus Wijaya (Pendeta Basis Pelayanan GKI Serpong)

Ayub 21 : 1, 17-34; 2 Yohanes 1-13

Selamat hari Selasa.

Hukum sebab akibat menjadikan sahabat-sahabat Ayub menyimpulkan bahwa derita yang Ayub alami oleh karena kefasikan Ayub. Padahal Ayub merasa bukan seperti itu yang ia alami. Ayub merasa kecewa kepada sahabat-sahabatnya atas tuduhan itu. Surat Yohanes yang kedua menyatakan bagaimana orang-orang beriman dalam tujuan kitab ini dipuji karena kesetiaan mereka kepada Tuhan. 2 Yohanes 1:4-6 (TB)  Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu — bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya — supaya kita saling mengasihi. Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

Kenyataan inilah yang menggembirakan penulis kitab 2 Yohanes, bahkan ia berharap mampu untuk datang langsung bersama mereka.
Persekutuan yang erat dan akrab mewujudkan hidup saling mengasihi sehingga menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan.
Tidakkah itu perlu ada dalam persekutuan kita?

Doa:
Persekutuan yang setia kepada Firman Tuhan.