Bilangan 24 : 15-19; Lukas 1 : 67-79
Selamat hari Rabu.
Kehendak Tuhan, siapakah yang bisa melawan? Itulah yang terjadi kepada Bileam bin Beor. Sekalipun Balak meminta dia untuk mengutuki umat Israel namun karena Tuhan memerintahkan kepada Balak supaya ia menubuatkan yang baik tentang Israel, Bileam tetap menubuatkan yang baik tentang umat Israel. Bahkan ini menjadikan Balak sangat jengkel. Bileam berkata; Bilangan 24:18-19 (TB) Maka Edom akan menjadi tanah pendudukan dan Seir akan menjadi tanah pendudukan — musuh-musuhnya itu. Tetapi Israel akan melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa, dan dari Yakub akan timbul seorang penguasa, yang akan membinasakan orang-orang yang melarikan diri dari kota." Bileam tak mampu menahan apa tang Tuhan nyatakan kepadanya, dan ia terus menubuatka kebaikan. Itulah juga yang Zakharia, ayah Yohanes pembaptis ketika ia bisa kembali berbicara, hal pertama yang ia lakukan setelah menuliskan nama "Yohanes", Zakharia bernyanyi dan memuji Tuhan; Lukas 1:76-79 (TB) Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
Pernyataan Tuhan tak pernah terhalangi oleh apapun (perkataan Bileam bin Beor yang memuji Tuhan padahal Balak menyuruhnya mengutuki), dan atas semua itu, bukankah kita patut bersyukur, sama dengan Zakharia?