Mazmur 71:1-6; 2 Tawarikh 35:20-27; Kisah Para Rasul 19:1-10
Selamat hari Jumat.
Tuhan itu kuasanya jauh melampaui sebuah bangsa. Dia bisa menggerakkan bangsa lain untuk menyatakan maksudnya, termasuk ketika Tuhan menghukum Israel dan Yehuda karena kejahatan mereka. Ketika Nekho, raja Mesir maju berperang di Karkemis di tepi sungai Efrat, Yosia menghadapinya. 2 Tawarikh 35:21-22 (TB) Ia mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"
Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido.
Namun Yosia tetap menghadapinya dan akhirnya Yosia meninggal karena panah (2 Taw. 35:23-27). Menjadi penurut Tuhan, itulah yang mestinya dilakukan oleh Yosia. Ia memang raja yang berjasa untuk mengembalikan umat kepada Tuhan, beribadah kepada Tuhan. Sayangnya Yosia tidak mengikuti perkataan Tuhan. Pemazmur memberi teladan: Mazmur 71:4-6 (TB) Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeraman orang-orang lalim dan kejam. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji. Tuhan sebagai gunung batu, benteng perlindungan bagi umat dalam sepanjang hidup.Ketika Paulus di Efesus, ia menemui beberapa orang yang dibaptis dengan baptisan Yohanes, dan mereka bersedia menerima Baptisan dalam nama Tuhan Yesus, sekalipun ada juga yang menolak (Kis. 19:9-10).
Kisah Para Rasul 19:4-8 (TB) Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.
Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
Percaya kepada Tuhan patut dilakukan oleh umat dalam segala keadaan; baik atau tidak baik waktunya, dan belajar mempercayakan diri kepada - Nya.
Doa:
Pemimpin daerah terpilih melakukan program yang berpihak pada rakyat.