Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Markus 14:1-15:47
Memasuki Minggu Sengsara/ Minggu Palma
Minggu ini adalah Minggu Sengsara atau Minggu Palma. Minggu yang menentukan saat Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem. Minggu di mana Tuhan Yesus disambut dengan gegap gempita sebagai raja damai yang menaiki keledai namun sekaligus memasuki masa yang paling sulit dalam hidup-Nya, menghadapi kematian-Nya (Mark. 14:1-15:47). Minggu yang penuh dengan pergumulan. Dan di saat itulah apa yang dinyatakan oleh penulis Yesaya bergema: Yesaya 50:7 (TB) Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. Tuhan Yesus tahu saatnya sudah dekat karena itu Dia mempersiapkan murid-murid-Nya untuk menghadapi itu. Dari penguarapan-Nya di Betania (Mark. 14:3-9), Perjamuan Malam Terakhir (Mark. 14 : 12-25), Tuhan Yesus mempersiapkan hari-hari terberat bagi para murid. Dari penangkapan, persidangan, penyangkapan Petrus, penetapan hukuman mati, diolok-olok, disalibkan dan mati.
Dalam itu semua kita bisa mengambil teladan: Filipi 2:5-8 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Mari kita selalu belajar merendahkan diri; tidak mengandalkan kekuatan kita sendiri - dan mempercayakan hidup dan kehidupan kita kepada Tuhan.
Mari kita belajar berserah kepada Tuhan karena kita percaya: Dia merupakan penolong kita.
Doa :
Anggota jemaat menghayati penyertaan Tuhan di masa pandemi.