Mazmur 112:1-9; Yesaya 29:13-16; Markus 7:1-8
Selamat hari Sabtu.
Pemazmur berkata: hidup dekat dengan Tuhan adalah suatu kebahagiaan (Mzm. 112:1). Namun sayangnya hidup umat di zaman Yesaya tidaklah demikian. Yesaya 29:13-14 (TB) Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan, maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."Mereka berlaku tidak setia kepada Tuhan. Hidup mereka hanyalah ritualisme belaka yang tidak menjadi nyata dalam hidup keseharian mereka.
Kehidupan yang juga dilakukan oleh orang Farisi dan ahli Taurat di zaman Tuhan Yesus sehingga ia menegaskan kembali hidup yang hanya berpusat kepada ritualisme saja (Mark. 7-6-8). Bukankah pemazmur mengatakan: Mazmur 112:7-9 (TB) Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya. Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Orang beriman mendapatkan damainya di dalam Tuhan, menjadi pelaku Firman Tuhan.
Doa :
Bersama melangkah di tahun baru yang lebih baik.