Neh. 9 : 16-31; Ef. 6 : 21-24
Hidup yang Tuhan berikan kepada manusia semata-mata oleh karena kasih karunia yang Allah berikan kepada kita. Itulah pengakuan umat di hadapan Tuhan. Mengenang perjalanan kehidupan bangsa dari tanah Mesir hingga sampainya mereka di tanah Kanaan dan menempatinya, itulah pengakuan mereka; bagaimana Tuhan yang berbelas kasihan dan umat yang selalu melawan kepada-Nya. Dan sekalipun demikian, Tuhan tetap berbelas kasihan; Nehemia 9:31 (TB) Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang. Itulah Tuhan dalam narasi yang dimiliki oleh umat Israel. Tentang Tuhan yang mengasihi, Paulus dalam penjara mengirim seorang utusan untuk memberitahukan bagaimana keadaannya; Efesus 6:21-22 (TB) Supaya kamu juga mengetahui keadaan dan hal ihwalku, maka Tikhikus, saudara kita yang kekasih dan pelayan yang setia di dalam Tuhan, akan memberitahukan semuanya kepada kamu. Dengan maksud inilah ia kusuruh kepadamu, yaitu supaya kamu tahu hal ihwal kami dan supaya ia menghibur hatimu. Paulus paham: sekalipun ia ada dalam penjara, namun ia tak kekurangan sukacita di dalam Tuhan. Tuhan tetap mengasihinya.
Dalam hidup yang kita jalani, apa narasi yang kita bawa tentang Tuhan? Kejamkah? Tak berpihak? Atau Tuhan yang mengasihi dan menguatkan?