Mazmur 57; 2 Samuel 18:19-33; 2 Petrus 3:14-18
Selamat hari Selasa.
Kita sering mendengar pertanyaan "Apa kabar?", lalu jawabnya: "Baik". Jika menjawab "Baik", benarkah baik? Warta yang kita nyatakan hendaklah apa yang benar kita alami; baik atau tidak baik. Pewartaan yang salah menjadikan reaksi yang salah. Kabar kematian Absalom diwartakan oleh dua orang, Ahimaas bin Zadok dan seorang Ethiopia. Dalam wartanya Ahimaas sulit berterus terang, dan orang Ethiopia menjawab apa yang terjadi (2 Sam. 18:28-31). Demi mendengar kabar orany Ethiopia, Daud meratapi kematian Absalom (2Sam. 18:32-33). Kabar yang benar memang tidak selalu menyenangkan namun kejujuran dibutuhkan untuk mengetahui apa yang sebenarnya. Itulah yang juga terjadi kepada Paulus. Kabar yang dari Paulus seringkali dibelokkan oleh orang lain (2Pet. 3:14-16). Karena itu nasehat Petrus; 2 Petrus 3:17-18 (TB) Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Mereka diajak untuk memegang dan mewartakan kebenaran dalam hidup mereka.
Doa:
Gereja yang tumbuh bersama dengan masyarakat sekita(tidak eksklusif).