Yesaya 5:1-7; Mazmur 80:1-3, 9-20; Ibrani 11:29-12:2; Lukas 12:49-56
Selamat hari Minggu Kesepuluh setelah Pentakosta.
Atas perbuatan umat Israel yang tidak setia kepada Tuhan (Yes. 5: 1-7), pemazmur memohonkan belas kasih Tuhan. Mazmur 80:14-15 (TB) (80-15) Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini, (80-16) batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu! Ini tentu saja bukan hanya dinyatakan kepada umat Israel. Ini juga diberitahukan kepada kita, umat Tuhan.
Kasih Tuhan yang begitu besar sehingga dengan karya kasih-Nya menyelamatkan dunia ini, juga kita, haruskah dibalas dengan ketidaksetiaan?
Kesetiaan kepada Tuhan memang sering menjadi pertentangan bahkah pemisahan karena orang tidak mau mendengar kebenaran (Luk. 12: 49-53).
Pejuang-pejuang iman menunjukkan bagaimana iman menuntun mereka untuk selalu berlaku benar(Ibr. 11: 29-40). Karena itu penulis Ibrani mengajak; Ibrani 12:1-2 (TB) Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Marilah kita menjadikan iman sebagai penuntun kehidupan kita.
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang siap memasuki kenormalan baru dalam ibadah.