Yer. 7 : 16-26; 2 Kor. 10 : 7-11
Ibadah. Mengapa kita melakukannya? Apakah sebagai sebuah rutinitas/ kebiasaan? Apakah karena malu kalau tidak beribadah di hari Minggu? Ataukah sebuah kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan? Masing-masing kita yang bisa menjawab hal ini. Ibadah semestinya adalah wujud yang kelihatan dari kesetiaan kita kepada Tuhan. Ibadah adalah pernyataan bahwa kita mau mendengar dan melakukan Firman Tuhan dalam hidup kita; Yeremia 7:23 (TB) hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!
Ya. Mengikut jalan Tuhan dalam hidup kita setiap hari. Jadi, ada kerinduan untuk dekat dengan Tuhan, mendengar suara Tuhan dan melakukan yang Dia Firmankan kepada kita. Paulus dalam surat-suratnya menegaskan hal ini, bahkan dikatakan oleh orang-orang bahwa surat Paulus itu keras, tidak seperti kalau bertatapan muka dengannya; 2 Korintus 10:10 (TB) Sebab, kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti. Namun bukan berarti ada perbedaan pada sikap Paulus kepada Firman tentang kesetiaan kepada Tuhan karena; 2 Korintus 10:8-9 (TB) Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu. Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu dengan surat-suratku. Menjadi milik Kristus adalah hal yang Paulus tegaskan dan teguhkan kepada jemaat, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Oleh karena itu, mari kita pun terus meneguhkan hati kita: menjadi milik Kristus secara utuh baik dalam perkataan maupun perbuatan, dalam gereja atau dalam kehidupan setiap hari.