GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

HIDUPLAH TANPA PRASANGKA

Terpublikasi Mon, 25 Feb 2019   

oleh:

1 Samuel 24 : 1-22; 1 Korintus 11 : 17-22, 27-33

Selamat hari Selasa.

Prasangka seringkali menjadikan kita tidak mampu melihat secara jernih suatu permasalahan. Apalagi jikalau orang-orang di sekitar kita mempengaruhi kita dan semakin menguatkan prasangka kita. Itulah yang terjadi kepada Saul. Saul benci kepada Daud karena diberitahukan kepadanya bahwa Daud sudah memberontak dan melawan; bahwa Daud adalah musuh. Namun kesempatan di gua, di mana Daud punya kesempatan, dan orang di sekitarnya mempengaruhi Daud untuk membunuh Saul, "Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu..." Namun Daud tidak terpengaruh, dan setelah Saul keluar dari goa itu, Daud sujud dan berkata: 1 Samuel 24:10-12 (TB)  (24-11) Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.  (24-12) Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. (24-13) TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; Daud bergantung kepada Tuhan. Ia tidak berbuat yang kurang pantas kepada orang yang diurapi Tuhan. Daud tetap menaruh hormat kepada Saul.
Rasa hormat tetap diberikan kepada siapa yang berhak, itu juga yang Daud berikan kepada Saul, juga yang Paulus berikan kepada jemaat di Korintus. Namun, bukan berarti rasa hormat itu mengurangi peringatan kepada yang dihormati. Paulus mengingatkan kebiasaan buruk yang terjadi di Korintus; 1 Korintus 11:17-19 (TB)  Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji. Hal yang sepele; makanan dan minuman justru menjadi bahan perpecahan diantara mereka. Karena itu nasehat Paulus: 1 Korintus 11:27-29, 32-33 (TB)  Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia. Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain. Persekutuan itu hendaklah saling menghormati satu dengan yang lain sesama tubuh Kristus dalam hidup mereka sehingga kita mampu hidup bersama dengan yang lain.

Doa:
Memohon supaya Tuhan memberikan kemampuan untuk mendengar suara Tuhan lebih baik sehingga dihindarkan dari prasangka-prasangka kepada orang lain.