GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

HIDUP SEBAGAI ORANG BERIMAN

Terpublikasi Mon, 25 Feb 2019   

oleh:

Kejadian 33 : 1-17; 1 Korintus 11 : 2-16

Selamat hari Senin.
Pandangan kita tentang seseorang atau suatu peristiwa menyebabkan kita mempunyai prilaku tertentu ketika kita mengingat peristiwa atau orang itu, atau bertemu dengan peristiwa yang sama atau bertemu dengan orang tersebut. Itulah yang terjadi kepada Yakub. Kejadian 33:1-3 (TB)  Yakub pun melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan diiringi oleh empat ratus orang. Maka diserahkannyalah sebagian dari anak-anak itu kepada Lea dan sebagian kepada Rahel serta kepada kedua budak perempuan itu. Ia menempatkan budak-budak perempuan itu beserta anak-anak mereka di muka, Lea beserta anak-anaknya di belakang mereka, dan Rahel beserta Yusuf di belakang sekali. Dan ia sendiri berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke tanah tujuh kali, hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu. Ketika ia melihat Esau, kakaknya, maka ia mulai menyusun rombongan. Mengapa? Yakub ingat kemarahan Esau ketika ia menipu ayahnya dan mendapatkan hak kesulungan yang mestinya diberikan kepada Esau. Ia merancang barisannya sehingga jika Esau bersama empat ratus orang yang bersama dia menyerang, maka barisan belakangnya bisa lari. Yakub masih memandang negatif kepada Esau dan peristiwa itu, padahal Esau sudah melupakannya. Kejadian 33:4 (TB)  Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka. Rasa rindu kepada adiknya menjadikan Esau mendekap, memeluk dan bertangis-tangisan dengan Yakub. Ada saja orang yang ingin membenarkan pandangannya dengan memakai ayat-ayat Alkitab dengan mengutip sana-sini dan menggabungkannya untuk  mengatakan maksud hatinya. Termasuk dalam hal pandangan laki-laki dan perempuan. Tidak terkecuali ayat-ayat dalam bacaan kita ini (1 Korintus 11 : 2-16); pandangan tentang laki-laki dan perempuan. Padahal ayat-ayat Alkitab mestilah dilihat secara utuh dan diketahui apa latar belakang dari peristiwa itu sehingga kita tahu apa yang mesti kita lakukan di dunia yang makin bertumbuh dan berkembang.
Nilai-nilai Kristiani-lah yang patut kita kedepankan, bukan apa yang tertulis harus sama dilakukan kini dan nanti.

Doa:
Memohon supaya Tuhan memberikan hikmat dalam menanggapi setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup.