GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Hidup dengan Kasih

Terpublikasi Sat, 22 Jun 2019   

oleh:

Ayub 18 : 1-21; 1 Korintus 1 : 18-31

Selamat hari Senin.

Disadari atau tidak, kita seringkali mengungkapkan sumpah serapah sekalipun kelihatannya sangat sopan. Misalnya "Ingat! Semua ada balasannya." Atau yang juga melibatkan nama Tuhan: "Biar Tuhan yang membalaskan." Dan ungkapan-ungkapan itu penuh dengan penuh kemarahan. 
Bildad mengungkapkan: hidup ini berkaitan dengan sebab akibat. Jika ia baik maka ia mendapatkan sejahtera, sebaliknya jika ia fasik maka ia akan binasa. Ayub 18:5-7 (TB)  Bagaimanapun juga terang orang fasik tentu padam, dan nyala apinya tidak tetap bersinar. Terang di dalam kemahnya menjadi gelap, dan pelita di atasnya padam. Langkahnya yang kuat terhambat, dan pertimbangannya sendiri menjatuhkan dia. Ungkapan sebab akibat seperti ini jamak kita dapati dalam hidup kita.

Namun, sebagai orang beriman, tidak bisakah kita berucap tanp amarah? Tanpa dendam, benci dan dengki? Dan tetap percaya bahwa Tuhan punya rancangan atas segala langkah hidup manusia, tanpa meminta Tuhan membalaskan sakit hati, amarah, dan kebencian kita. Bahkan sejak semula Tuhan ingin supaya kita menjalankan hidup dengan kasih, tanpa sakit hati, amarah, dan kebencian. Dan bukankah Tuhan Yesus menjadi teladan tentang hal ini: hidup dalam kasih?
1 Korintus 1:18 (TB)  Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Hidup tanpa sakit hati, amarah, dan kebencian namun dalam kasih memang tidak umum, bahkan merupakan kebodohan namun bukankah itu merupakan hakekat kehidupan orang beriman?
1 Korintus 1:30-31 (TB)  Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."  

Sebagai orang yang diselamatkan oleh karya kasih Kristus, hendaklah kita hidup tetap melandasi hidup dalam kasih.

Doa:
Diberikan kekuatan untuk tetap hidup dalam kasih sebagaimana Kristus teladankan.