Yesaya 12; Yesaya 59:1-15a; 2 Tesalonika 1:3-12
Selamat hari Jumat.
Tuhan tentu ingin mempunyai umat yang merasakan damai sejahtera. Namun sayangnya tidak selalu itu dirasakan. Orang lalu bertanya: mengapa? Penulis kitab Yesaya mengingatkan: Yesaya 59:1-2 (TB) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Dosa kitalah yang menghalangi kita dari kasih yang Tuhan nyatakan kepada dunia. Karena itu dalam kesadaran akan dosanya umat merasakan tiadanya damai sejahtera Allah dalam hidup mereka (Yes. 59:9-15a).
Oleh karena itu setiap kita hendaklah menyambut uluran kasih Tuhan dengan bertobat dan kembali kepada Tuhan dan mengikuti jalan-Nya.
Jemaat Tesalonika melakukannya. Setelah mereka mengenal Tuhan, mereka percaya dan bertahan. Bahkan di tengah ancaman karena iman percaya mereka. 2 Tesalonika 1:3-5 (TB) Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu. Paulus memuji keteguhan iman percaya mereka kepada Tuhan dan berdoa untuk mereka (2 Tes. 1:11-12).
Mari kita pun menjadi umat yang selalu taat kepada Tuhan.
Doa :
Pemerintah mampu mengatur kehidupan ekonomi di tengah krisis ekonomi.