Yes. 65 : 17 – 25; Rom. 4 : 6 – 13
Selamat pagi.
Pertengkaran adalah yang sering kita lihat, dengar atau yang mungkin kita lakukan. Masalah sedikit saja bisa memicu amarah dan pertengkaran. Itu semua akibat dosa. Dosa menjadikan kita tidak mampu mengendalikan amarah kita, dan disitulah awalnya pertengkaran Tentu kita tak berharap. Tuhan juga tidak suka dengan pertengkaran. Tuhan ingin dunia ini hidup dengan damai sejahtera. Damai sejahtera. Apa pemahaman kita? Apakah semua yang kelihatan saja? Kelihatan baik, kelihatan indah? Kelihatan manis? Tentu tidak. Yesaya mengingatkan bahwa dunia yang penuh dosa dengan segala akibatnya pada waktunya akan berakhir. Dan Tuhan menjadikan langit baru dan bumi yang baru; Yesaya 65:17 (TB) "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.
Langit baru dan bumi baru yang digambarkan sebagai keadaan damai dan tanpa permusuhan. Yang biasanya ganas ternyata bisa saling hidup berdampingan. Memang sekarang itu belum terjadi. Masih banyak pertengkaran, pertentangan bahkan permusuhan dalam hidup ini. Nafsu untuk menghancurkan pihak lain masih saja dipelihara. Darimana mulai untuk menghadirkan damai sejahtera? Tentu diawali dari orang yang sudah menerima damai sejahtera itu. Siapa mereka? Hanya orang Israel? Hanya keturunan Abraham secara jasmani? Paulus mengingatkan: bukan. Mereka yang menerima damai sejahtera adalah mereka yang beriman, ya kitalah yang sudah menerima damai sejahtera itu; Roma 4:13 (TB) Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.
Karena itu mulailah hidup yang menghasilkan damai sejahtera dalam hidup kita. Mulut, tangan, kaki, pikiran bahkan nafas kita. Jadikan itu alat untuk membawa damai sejahtera.