Mazmur 17:1-7, 15; Kejadian 31:22-42; Roma 1:8-15
Selamat hari Senin.
Larinya Yakub dari rumah Laban menjadikan Laban mengejar Yakub dan rombongannya sampai pegunungan Gilead. Karena Allah berkata kepada Laban dalam mimpi, ia memperlakukan Yakub dengan baik (Kej. 31:24-30). Tuhan melembutkan hati Laban atas apa yang dilakukan oleh Yakub. Dalam panas hatinya Yakub berkata: Kejadian 31:42 (TB) Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan Yang Disegani oleh Ishak tidak menyertai aku, tentulah engkau sekarang membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih payahku telah diperhatikan Allah dan Ia telah menjatuhkan putusan tadi malam." Yakub percaya semua yang dilakukan Tuhan merupakan kebaikan dalam hidupnya sekalipun melalui jalan yang terjal. Yakub tahu semua adalah rancangan Tuhan dalam hidupnya. Demikian juga Paulus yang rindu pergi menjumpai jemaat Roma. Ia sadar: semua karena kehendak Tuhan.
Roma 1:13-15 (TB) Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui, bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu — tetapi hingga kini selalu aku terhalang — agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain.
Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.
Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma. Rancangan Tuhan adalah yang terbaik. Dia yang merancangkan segala sesuatu yang juga seringkali tak kita pahami namun marilah kita hidup seperti pemazmur menyatakan: Mazmur 17:15 (TB) Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Karena itu, serahkan segala sesuatu kepada Tuhan, dan berharaplah hanya kepada Dia.
Doa:
Masyarakat di berbagai sektor bisa menyusun rencana untuk bangkit.