Yes. 6 : 1-8; Mzm. 29; Roma 8 : 12-17; Yoh. 3 : 1-17
Hari ini adalah Minggu Trinitas. Minggu yang mengajak kita mengingat bahwa Tuhan itu berkarya untuk mencipta, menyelamatkan dan menyertai dunia ini, dan kita menyambut karya kasih itu. Namun, perjumpaan dengan Tuhan adalah hal yang menggentarkan. Itulah yang dialami oleh Yesaya ketika berjumpa dengan Tuhan;Yesaya 6:5 (TB) Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."Yesaya menyadari: dirinya yang najis bibir dan tinggal di tengah bangsa yang najis bibir berhadapan dengan Tuhan yang mahakudus. Perjumpaan yang bisa saja mematikan. Namun, Tuhan berkasih setia kepadanya. Pernahkah kita menyadari seperti yang disadari oleh pemazmur bagaimana kedasyatan Tuhan? Sebagaimana yang juga dipermaklumkan oleh Yesaya. Oleh karena itu, Paulus mengingatkan: kita sebagai umat milik kepunyaan Allah yang sudah diselamatkan oleh karya kasih-Nya,Yohanes 3:16-17 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.Maka kita adalah orang-orang yang dipimpin oleh Allah dalam hidup ini;Roma 8:14-16 (TB) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.Jadi, marilah kita menjadi orang-orang yang bersedia dipimpin oleh Roh Allah untuk bersaksi tentang karya kasih-Nya kepada kita. Percayalah: Dia yang mengutus juga menyelamatkan dan menyertai kita. Imanuel.