Mazmur 78:1-4, 12-16; Yesaya 48:17-21; Yakobus 4:11-16
Selamat hari Kamis
Sebuah ungkapan: "Jas merah, jangan lupakan sejarah". Sejarah bukan sekedar menghafal nama tokoh, tahun, kota atau desa. Sejarah adalah sebuah pelajaran berharga dari masa lalu supaya tidak mengulang kesalahan di masa lalu atau belajar dari hikmat darinya supaya menjadi bijaksana di masa kini. Itulah yang dinyatakan oleh penulis kitab Yesaya. Yesaya 48:17-19 (TB) Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku."Orang Israel yang ada dalam pembuangan karena ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan disuruh belajar bagaimana nenek moyang mereka dipimpin dan dituntun Tuhan (Mzm. 78:12-16); supaya mereka tidak mengulang kesalahan nenek moyang mereka yang sekalipun Tuhan bertindak benar, mereka justru menolak Tuhan (Mzm. 78:17-72).
Yakobus mengingatkan supaya jemaat tujuan suratnya tidak menyombongkan diri dan menganggap dirinya yang utama sehingga mereka melupakan Tuhan, baik tentang menghakimi orang lain (Yak. 4:11-12) maupun dalam perencanaan (Yak. 4:13-17). Jadikanlah Tuhan yang utama. Yakobus 4:12 (TB) Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Jadi, apakah yang kita lakukan? Melihat nasehat-nasehat di atas, bukankah kita diingatkan: utamakan Tuhan dalam hidupmu. Percayalah Dia menjaga dirimu.
Doa:
Pemuda yang dipersiapkan dengan berbagai keterampilan.