Mazmur 22:26-32; Amos 8:1-7; Kisah Para Rasul 8:1b-8
Selamat hari Kamis.
Penglihatan keempat Amos tentang sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau menunjukkan murka Tuhan kepada umat karena perbuatan mereka yang tidak lagi menunjukkan hidup sebagai umat Tuhan yang peduli kepada sesamanya (Amos 8:4-7). Amos 8:2-3 (TB) Lalu berfirmanlah Ia: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi. Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."Tuhan murka karena umat yang tidak berbelaskasihan kepada sesama (termasuk kepada orang miskin) sekalipun Tuhan memberi belas kasihan kepada mereka.
Bukankah Tuhan selalu berbelaskasihan kepada umat-Nya?
Ketika penganiayaan kepada orang beriman makin menjadi di Yerusalem dan mengakibatkan mereka harus pergi dari Yerusalem, orang beriman mulai tersebar ke Yudea dan Samaria (perhatikan perkataan Tuhan Yesus dalam Kis. 1:8), menggenapi pernyataan Tuhan Yesus supaya mereka menjadi saksi Tuhan sampai ke ujung bumi, dan Tuhan tetap menambah jumlah mereka sekalipun dalam penganiayaan. Kisah Para Rasul 8:4 (TB) Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. Tidak selamanya derita, air mata, kesulitan tetap berujung dengan derita. Tuhan mengubah semuanya itu menjadi kebaikan dalam hidup umat-Nya. Mazmur 22:25-26 (TB) (22-26) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang takut akan Dia. (22-27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
Pemazmur mengingatkan: sebagai umat, mari kita menjadi orang yang mau rendah hati dan hidup takut kepada Tuhan. Tuhan dengan kuasa-Nya pasti bertindak menyelamatkan kita.
Doa:
Tersedia lapangan pekerjaan yang sesuai zaman.