Yesaya 6 : 1-4; Wahyu 4 : 1-11
Selamat hari Jumat.
Kuasa dan jabatan adalah dua hal yang dikejar oleh banyak orang, bahkan untuk mendapatkan kuasa dan jabatan, orang bisa mengorbankan apapun juga, bahkan orang-orang terdekat. Orang berlomba untuk mendapatkan dua hal itu dengan cara apapun. Namun, pada akhirnya kita harus ingat dan menyadari dan bertobat sehingga memahami bahwa yang paling berkuasa di atas bumi ini adalah Tuhan. Yesaya 6:2-3 (TB) Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya! "Serafim bahkan tidak kuasa untuk melihat kekudusan Tuhan. Dia adalah Allah yang berkuasa, jauh melebihi makhluk manapun juga. Penglihatan Yohanes tentang Tuhan Allah menunjukkan kekuasaan Tuhan di tahta-Nya: Wahyu 4:1-3 (TB) Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Dialah yang maha agung dan mulia. Tuhanlah yang patut dipermuliakan di dalam kehidupan manusia. Wahyu 4:8-11 (TB) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Tidakkah kita mengakui kuasa dan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita?
Doa:
Supaya menjadi orang yang memuliakan Tuhan dalam hidup.