Yes. 52: 1-6; Yoh. 12: 44-50
Kata yang sering kita dengar: sabar itu ada batasnya, dan mulailah orang melampiaskan amarah kepada orang yang "menghabiskan" kesabarannya. Seringkali ia bisa melakukan segala sesuatu, bahkan yang jauh lebih jahat. Apakah Tuhan Allah seperti itu? Dalam Alkitab memang kita membaca bagaimana Tuhan murka. Namun, apakah Dia tidak berbelas kasihan? Belas kasih Allah dinyatakan kepada umat-Nya sekalipun mereka telah memberontak kepada Allah. Karena kasih-Nya, Allah mengampuni, dan memulihkan mereka. Karena itu kata-Nya kepada umat: Yesaya 52:1-2 (TB) Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab tidak seorang pun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi ke dalammu. Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah, hai Yerusalem yang tertawan! Tanggalkanlah ikatan-ikatan dari lehermu, hai puteri Sion yang tertawan! Kekuatan Allah dinyatakan dalam diri orang Israel, umat milik kepunyaan-Nya. Tuhan memulihkan mereka. Tidakkah itu yang Allah lakukan kepada kita? Yohanes 12:44-46 (TB) Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Pemulihan. Bahkan Tuhan Allah memberikan pemeliharaan kepada kita. Memberikan terang hidup dalam hidup kita setiap hari. Tidakkah kita mensyukuri karya kasih Allah dalam hidup kita?