Mazmur 63; Yoel 1: 1-14; 1 Tesalonika 3: 6-13
Selamat hari Selasa.
Wabah merupakan hal yang menakutkan banyak orang. Sama seperti pandemi covid-19 sekarang ini. Di zaman Yoel, ketika serbuan belalang bertubi-tubi, dan panen gagal, umat diajak untuk berkabung dan berseru kepada Tuhan. Yoel 1:13-14 (TB) Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN. Karena Israel tahu: satu-satunya pertolongan hanya dari Tuhan. Seperti juga kesaksian pemazmur dalam Mazmur 63, ia mengajar supaya umat mau bersandar kepada-Nya. Hidup yang tetap bersandar dalam segala keadaan, itulah hakekat orang beriman. Tetap teguh dalam suka dan duka. Kabar tentang orang-orang Tesalonika menyenangkan hati Paulus karena sekalipun mereka dalam kesesakan, tapi mereka tetap beriman kepada Tuhan (1 Tes. 3 : 6-13).
Mari, kitapun tetap beriman kepada Tuhan karena kita tahu: Dia tempat bersandar yang kekal.
Doa :
Masyarakat bisa menahan diri untuk tidak berkerumun atau mengadakan kerumunan.