Mazmur 107:1-3, 17-22; Bilangan 20:22-29; Yohanes 3:1-13
Selamat hari Sabtu.
Hidup ini semata adalah ungkapan syukur. Itulah yang diajakkan pemazmur kepada setiap pembacanya (Mzm. 107:1-3). Juga ketika umat diselamatkan dalam hidupnya, pemazmur berkata: Mazmur 107:21-22 (TB) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai! Karya kasih Tuhan selalu menakjubkan umat dan semua orang. Dalam perjalanan kehidupan orang Israel, karya Tuhan juga termasuk dalam penggantian Harun oleh anaknya karena ia akan mendapatkan perhentian dengan nenek moyangnya (meninggal). Tuhan merancangkan sehingga menjadi suksesi Harun kepada Eleazer, anaknya di gunung Hor (Bil. 20:23-26). Bilangan 20:27-29 (TB) Lalu Musa melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN. Mereka naik ke gunung Hor sedang segenap umat itu memandangnya. Musa menanggalkan pakaian Harun dan mengenakannya kepada Eleazar, anaknya. Lalu matilah Harun di puncak gunung itu, kemudian Musa dengan Eleazar turun dari gunung itu. Ketika segenap umat itu melihat, bahwa Harun telah mati, maka seluruh orang Israel menangisi Harun tiga puluh hari lamanya.
Pergantian kepemimpinan memang harus terjadi supaya umat dipimpin untuk memasuki tanah Kanaan, tanah perjanjian. Percakapan dengan Nikodemus, seorang Farisi dengan Tuhan Yesus dalam Yohanes 3:1-13 merupakan percakapan tentang kelahiran kembali mengajak Nikodemus dan pembaca kitab Yohanes mengingat tentang pentingnya beriman kepada Tuhan, sang Mesias yang menghadirkan Kerajaan Allah bagi dunia. Yohanes 3:5-6 (TB) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Dengan iman kepada Kristus (Mesias) maka setiap orang percaya diingatkan selalu ada pengharapan di dalam Tuhan, dan karena itu hidup mereka selalu mengucap syukur.
Sebagai orang beriman kita tahu: Tuhan adalah sumber pengharapan yang benar.
Doa:
Keluarga yang tetap berdoa.