Ezra 6: 1-16; Mar 11: 15-19
Pemulihan dari Tuhan bisa melalui apa saja dalam hidup ini. Kadang hal itu tidak kita duga menjadi sarana Tuhan memberikan pemulihan kepada kita. Itulah yang terjadi kepada umat Israel. Darius seorang raja yang tidak mereka kenal setelah melihat piagam di masa lalu memerintahkan kepada bawahannya supaya membangun kembali Bait Allah, dan Ezra 6:13-16 (TB) Kemudian Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, Syetar-Boznai dan rekan-rekan mereka berbuat dengan seksama menurut apa yang diperintahkan raja Darius. Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius. Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria. Itulah pemulihan Tuhan yang kadang tidak kita duga terjadi dalam hidup kita sehingga dengan apa yang Tuhan nyatakan, kita menikmati kebaikan-Nya.
Kedatangan Mesias yang bukan dari kalangan bangsawan berkuasa, seorang yang angkat senjata dan mempunyai kemenangan gilang gemilang nampaknya mengecewakan umat Israel. Yohanes pembaptis yang ada dalam penjara sempat menyuruh murid-murid-Nya bertanya kepada Yesus: benarkah Engkau yang kami tunggu? Dan ini menjadi pertanyaan besar bagi orang Israel. Yesus mengingatkan murid-murid-Nya tentang sikap orang Israel dengan berkata Matius 11:16-17 (TB) Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.
Jadi, percayakah kita kepada karya kasih Tuhan? Sekalipun kadang tidak seperti yang kita harap dan rancang? Kita berharap sembuh namun harus melewati pergumulan sakit terlebih dahulu. Kita berharap semua berjalan mulus namun ada saja kerikil-kerikil dalam apa yang kita kerjakan.
Dalam kesemuanya itu percayalah: Tuhan menolong dengan cara-Nya.