Yer. 33: 1-6; Mat. 23: 29-36
Matius 23:29-31 (TB) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Perkataan Tuhan Yesus di atas adalah kecaman kepada orang Farisi dan ahli Taurat yang menyatakan bahwa bukan mereka yang membunuh nabi-nabi itu, namun dengan keras Tuhan Yesus mengingatkan bahwa mereka juga melakukan hal yang sama kepada nabi-nabi dan orang-orang bijaksana dan ahli Taurat. Ini semua untuk memuaskan hasrat mereka.
Lalu, bagaimana orang benar menghadapi semuanya itu? Beriman, percaya dan berharap seringkali bjkan hal yang mudah bagi kita. Ketika keadaan tidak mendukung, maka orang susah untuk mendengarkan pengharapan itu, namun di tempat penghukumannya, Yeremia menerima Firman Tuhan; Yeremia 33:3 (TB) Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui. Iman dan pengharapan mestilah kita jaga dalam hidup kita. Sepanjang hidup yang tidak selalu menunjukkan bahwa harapan itu bisa dengan mudah di dapat, sebagai orang beriman kita diajak untuk melihat pengharapan dalam hidup kita. Jagalah iman percaya kita supaya kita tetap dan terus setia sepanjang hidup kita.