Nehemia 9 : 26-31; Lukas 21 : 20-24
Selamat hari Sabtu.
Pembuangan umat Israel dan menjadikan mereka berada di bawah kekuasaan bangsa lain seringkali dianggap itu adalah perlakuan Tuhan yang kejam. Namun, orang tidak melihat apa maksud Tuhan di balik dari tindakan-Nya itu. Nehemia 9:26-27 (TB) Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang besar. Lalu Engkau menyerahkan mereka ke tangan lawan-lawan mereka, yang menyesakkan mereka. Dan pada waktu kesusahan mereka berteriak kepada-Mu, lalu Engkau mendengar dari langit dan karena kasih sayang-Mu yang besar Kauberikan kepada mereka orang-orang yang menyelamatkan mereka dari tangan lawan mereka.
Tuhan ingin umat Israel belajar menjadi umat yang setia dan taat, bukan untuk memusnahkan mereka. Tuhan tetap memelihara mereka. Namun sayangnya berkali-kali Israel melakukan ketidaksetiaan itu. Nehemia 9:30-31 (TB) Namun bertahun-tahun lamanya Engkau melanjutkan sabar-Mu terhadap mereka. Dengan Roh-Mu Engkau memperingatkan mereka, yakni dengan perantaraan para nabi-Mu, tetapi mereka tidak menghiraukannya, sehingga Engkau menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa segala negeri. Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang.
Di tengah kasih sayang Tuhan sayangnya Israel tidak mampu untuk belajar betapa kasih-Nya Tuhan, dan mereka sebenarnya tak mampu hidup tanpa kasih karunia Tuhan. Nubuat tentang keruntuhan Yerusalem mengajak umat berjaga-jaga senantiasa dalam hidup mereka sehingga mereka siap sedia. Lukas 21:22 (TB) sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis.
Jadi, jangan kita menjadi tidak setia kepada Tuhan. Ingatlah selalu bagaimana kita tak mampu hidup tanpa Tuhan, dan marilah kita terus bersandar kepada-Nya.