Yes. 55: 10-13; Mzm. 65: 1-13; Rm. 8: 1-11; Mat. 13: 1-9, 18-23
Ada saja orang bersungut-sungut ketika Firman Tuhan disampaikan. Padahal inti pemberitaan Firman bukan pada kotbah tetapi: Tuhan yang ingin berfirman kepada kita -pengkotbah dan seluruh jemaat - melalui Firman yang dibaca dan direnungkan. Oleh karena itu Firman Tuhan perlu dihayati sebagai: Yesaya 55:10-11 (TB) Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. Apa yang Tuhan Firmankan pasti bermanfaat. Sekalipun bukan berarti kotbah boleh disampaikan dengan sembarangan dan tanpa persiapan. Setiap kita akan memberikan pertanggungan jawab sendiri dengan apa yang kita kerjakan. Perumpamaan tentang penabur mengingatkan kita tentang: hati seperti apakah yang kita miliki? Hati yang diliputi dosa, seperti jalan yang tanpa tanah sehingga Firman yang ditabur langsun diambil si jahat? Seperti tanah berbatu? Seperti tanah bersemak duri? Hidup yang sudah Tuhan tebus mestilah mencerminkan penebusan itu dalam hidup kita karena kita tak lagi hidup karena Taurat, kita hidup oleh kasih karunia Allah. Roma 8:2-4 (TB) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Hati yang telah dibaharui Allah mestilah menjadi tanah yang subur untuk tumbuhnya Firman Tuhan dalam hidup kita sehingga menjadi tanah yang baik. Dan sebagai tanah yang baik; Matius 13:8-9 (TB) Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! "Roh Allah mendorong kita memikirkan, melakukan dan mengusahakan hidup yang penuh damai sejahtera Allah setiap hari dalam hidup kita. Sudahkah itu yang terjadi dalam hidup kita?