Bil. 22 : 22-28; 1 Kor. 7 : 32-40
Ketaatan dan kesetiaan, dua kata yang patut diuji dalam hidup manusia. Betapa taat dan setia ternyata merupakan hal yang tidak mudah. Dalam pernikahan ada perselingkuhan, dalam kerjasama ada pengkhianatan dan berbagai hal lain. Hari ini kita belajar tentang ketaatan dan kesetiaan.
Demi melihat malaikat Tuhan, tiga kali keledai menyimpang jalan, menekan diri ke tembok sampai kaki Bileam terjepit dan meniarap ketika Bileam masih di atasnya. Bileam tak tahu kehadiran malaikat Tuhan dengan pedang terhunus. Karena itu ia memukul keledai itu tiga kali. Keledai yang tahu maka ia berlaku seperti di atas. Tuhan ingin mengingatkan: jalan ini jalan kebinasaan, karena itu perkatakanlah perkataan Tuhan, dan bukan yang lain. Paulus juga berbicara tentang ketaatan dan kesetiaan. Bahwa hidup ini dibaktikan untuk kemuliaan nama Tuhan. Dalam hal ini Paulus menyoroti tentang orang yang menikah dan tidak. 1 Korintus 7:35 (TB) Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan. Baik menikah maupun tidak bukanlah hal yang merupakan keharusan; itu pilihan. Hanya dengan status itu; apakah kita tetap taat dan setia kepad Tuhan? Baiklah apapun profesi, pekerjaan, jabatan, dan apapun yang merupakan berkat Tuhan, jangan itu menghalangi kita untuk taat dan setia kepada-Nya; untuk memuliakan Dia.