GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

SUDUT PANDANG

Terpublikasi Sat, 18 May 2019   

oleh:

Amsal 2 : 1-5; Kisah Para Rasul 15 : 36-41

Selamat hari Kamis.

Pengalaman yang sama tidak selalu menghasilkan kesimpulan yang sama. Apa yang terjadi kepada Paulus dan Barnabas, dua sahabat dalam pelayanan Pekabaran Injil pada akhirnya harus mengambil jalan masing-masing. Kisah Para Rasul 15:37-41 (TB)  Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ.

Memang ada perbedaan antara Barnabas dan Paulus, namun tidak seperti yang disangkakan merupakan pertikaian yang membuat mereka berpisah sama sekali (dan ditafsirkan bahwa Barnabas-lah yang menulis Injil Barnabas yang sebenarnya ditulis orang abad ke-14. Catatan: Barnabas hidup di abad pertama Masehi). Barnabas dan Paulus berbeda pandangan tentang Yohanes Markus yang meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Sedangkan Barnabas bertindak sebaliknya. Maka perpisahan yang terjadi diantara mereka, namun dengan demikian mereka mengerjakan menilik jemaat yang lebih banyak. Ada saja orang yang mempunyai pandangan: yang jelek pasti akan jelek terus, padahal tidaklah demikian. Penulis kitab Amsal menuliskan: Amsal 2:3-5 (TB)  ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. 

Jika kita mau mencari dan mendapatkan pengertian dan kepandaian dalam setiap peristiwa yang terjadi, maka kita mampu mengambil hikmat dan pelajaran, bahkan pengenalan tentang Tuhan dalam hidup kita. Bertekunlah senantiasa.

Doa:
Mempunyai hati dan pikiran yang mau belajar.