Yoel 2:23-32; Mazmur 65; 2; Timotius 4:6-8, 16-18; Lukas 18:9-14
Selamat hari Minggu Keduapuluh setelah Pentakosta.
Doa mencerminkan siapakah kita dalam hidup ini. Itulah yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus dalam perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (Luk. 18:9-13). Dari doa itu ditunjukkan: siapakah pusat dari doa. Bagi orang Farisi pusat doa adalah dirinya sedangkan bagi pemungut cukai, Tuhanlah pusat doanya. Karena itu kesimpulan yang dikatakan Tuhan Yesus adalah: Lukas 18:14 (TB) Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."Berpusat kepada siapa hidup kita, keluarga kita? Itulah pertanyaan yang mesti kita jawab dalam sepanjang hidup ini. Jika kita seperti orang Farisi, bertobatlah.
Pemazmur (band. Mzm. 65) dan nabi Yoel mengingatkan kepada umat bahwa kelepasan mereka berasal dari Tuhan. Yoel 2:32 (TB) Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas." Perjuangan orang beriman dalam hidup semata-mata diarahkan untuk kemuliaan nama Tuhan, bukan untuk diri mereka sendiri. Itu yang dicontohkan oleh Paulus kepada Timotius (band. 2Tim. 4:6-8, 16-18).
Adakah kita juga menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup, karya dan dalam keluarga kita?
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang siap memasuki kenormalan baru dalam ibadah.