GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Setia kepada Tuhan yang Setia

Terpublikasi Mon, 07 Nov 2022   

oleh:

Mazmur 142; Habakuk 3:17-19; Lukas 19:11-27

Selamat hari Rabu.

Kapan kita beriman kepada Tuhan? Apakah ketika Tuhan Allah melakukan apa yang kita kehendaki? Bagaimana jika tidak? 
Apakah ketika hidup kita baik-baik saja? Bagaimana kalau tidak?
Belajat dari Habakuk, beriman adalah karena kita tahu; kita punya Tuhan yang mengasihi sekaligus Tuhan yang tidak ingin diduakan, maka kesetiaan kitapun adalah kesetiaan yang tidak mendua. Habakuk mengingatkan kisah hidupnya: seperti apapun keadaan kita, tetap mengikut Dia. Habakuk 3:17-19 (TB)  Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. 

ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).  Tuhan ada dan hadir dalam hidup kita karena itu seperti pemazmur: kita mengarahkan hati dan pikiran kita; teriak kita minta tolong hanya kepada Tuhan (Mzm. 142). Perumpamaan tentang tuan yang dinobatkan menjadi raja (Luk. 19:11-27) menunjukkan bagaimana kemurahan hati tuan, dan ketegasannya; apa yang Tuhan lakukan kepada umat. 

Karena itu percayakan hidup kita kepada-Nya dan arahkan hidup kita hanya kepada Dia.

Doa :
Kebijakan Pemerintah dalam penanganan covid – 19 makin baik.