Mazmur 53; 1 Samuel 15:24-31; Lukas 6:43-45
Selamat hari Rabu.
"Aku kan sudah mengaku salah tapi mengapa aku tetap dihukum?" Pertanyaan semacam ini sering dikatakan oleh orang yang berlaku salah. Dia memang diampuni namun akibat dari dosa tetaplah ada. Tuhan bukanlah Allah yang pendendam. Dia adalah Allah yang mahapengampun namun harus dibedakan akibat dari dosa tetaplah ada. Itulah yang terjadi kepada Saul. Tuhan mengampuni dosa dan kesalahannya namun bukan berarti jabatannya dikembalikan. 1 Samuel 15:28-29 (TB) Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu. Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."
Ketidaktaatan Saul adalah penyebab hilangnya kedudukan raja. Mazmur 53:2-3 (TB) (53-3) Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. (53-4) Mereka semua telah menyimpang, sekaliannya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. Tuhan telah menentukan orang yang dianggap-Nya layak menjadi raja. Orang yang mau taat kepada-Nya. Semua orang seperti pohon. Dari buahnya diketahui apa yang ada pada dirinya. Lukas 6:43-45 (TB) "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Tuhan melihat hati setiap kita. Adakah kita taat dan setua kepada-Nya?
Doa:
Anggota jemaat menyadari pelayanan adalah pengucapan syukur.